Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Paralimpiade Paris 2024: Bagaimana kans kontingen Indonesia meraih medali?

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Peraih medali perak Ni Nengah Widiasih, medali emas Guo Lingling, dan medali perunggu Clara Fuentes berfoto setelah final Powerlifting 41 kg pada 26 Agustus 2021. Getty Images
Peraih medali perak Ni Nengah Widiasih, medali emas Guo Lingling, dan medali perunggu Clara Fuentes berfoto setelah final Powerlifting 41 kg di Paralimpiade Tokyo 2020

Setelah Olimpiade Paris ditutup beberapa waktu lalu, giliran atlet-atlet penyandang disabilitas berlaga di Paralimpiade 2024. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebelumnya sempat menargetkan dua emas, tetapi perkembangan terbaru membuat target turun menjadi satu emas. Mengapa demikian?

Paris menjadi tuan rumah Paralimpiade musim panas untuk pertama kalinya pada 2024.

Baca juga:

Bagi Prancis, ini adalah kedua kalinya mereka menjadi tuan rumah pertarungan tertinggi para atlet penyandang disabilitas setelah Tignes dan Albertville berbarengan menjamu Paralimpiade musim dingin 1992.

Setidaknya 4.400 atlet dari seluruh dunia akan berpartisipasi dalam 22 cabang olahraga di Paris.

Paralimpiade Tokyo terpaksa dijadwalkan ulang menjadi 2021 dan diadakan secara tertutup akibat Covid-19. Pada Paralimpiade Paris 2024, para penonton dapat dengan gegap gempita menyuarakan dukungan terhadap atlet-atlet kebanggaan mereka.

Baca juga:

Dibuka dengan upacara penyambutan pada Rabu (28/08) waktu setempat, sejumlah atlet bersaing demi merebut 22 emas pada Kamis (29/08) yang menjadi hari pertama kompetisi. Secara total, ada 549 medali emas yang diperebutkan dalam paralimpiade kali ini.

Hari terakhir Paralimpiade Paris jatuh pada Minggu, 8 September 2024, dengan mempertandingkan bola basket kursi roda, para angkat berat, para kano, dan maraton kursi roda.

Upacara penutup dijadwalkan berlokasi di Stade de France.

Cabang olahraga apa saja yang dipertandingkan?

Berbeda dengan dua Paralimpiade terakhir, tidak ada olahraga baru yang dipertandingkan di Paris.

Pada Rio 2016, para triathlon dan para kano dipertandingkan untuk pertama kalinya, sementara para taekwondo dan para-bulu tangkis melakukan debutnya di Tokyo 2020.

Terdapat 22 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Paralimpiade Paris 2024.

  • Sepakbola tuna netra
  • Boccia (olahraga yang dirancang khusus atlet dengan keterbatasan kemampuan motorik seperti cerebral palsy dan menjadi paralimpik sejak 1984
  • Goalball (permainan yang didesain untuk tuna netra atau yang punya kekurangan dalam penglihatan)
  • Para panahan
  • Para atletik
  • Para badminton/para-bulu tangkis
  • Para kano
  • Para bersepeda
  • Para berkuda
  • Para judo
  • Para angkat berat
  • Para dayung
  • Para renang
  • Para tenis meja
  • Para taekwondo
  • Para triathlon
  • Para menembak
  • Voli duduk
  • Bola basket kursi roda
  • Anggar kursi roda
  • Rugby kursi roda
  • Tenis kursi roda

Lokasi mana saja yang digunakan untuk Paralimpiade?

Sebagian besar fasilitas yang digunakan para atlet Olimpiade untuk berlaga juga akan menjamu atlet-atlet paralimpik.

Stadion nasional Prancis, Stade de France, akan menjadi tuan rumah cabang para atletik, sementara arena indoor serbaguna Paris La Défense Arena menjadi tempat atlet-atlet para renang bertanding.

Tenis kursi roda dimainkan di Roland Garros yang setiap tahunnya menjadi tuan rumah Prancis Terbuka, sementara taman Chateau de Versailles yang indah akan menjamu para berkuda.

Situs bersejarah Grand Palais yang sudah biasa menjadi tempat acara kesenian dan olahraga akan menjadi tuan rumah anggar kursi roda dan para taekwondo.

Adapun kompetisi sepak bola tuna netra dilangsungkan di stadion khusus yang dibangun di kaki Menara Eiffel yang ikonik.

Para triathlon dijadwalkan berlangsung di pusat kota Paris dan etape berenangnya akan berlangsung di Sungai Seine.

Atlet-atlet para badminton Indonesia akan adu jago tepok bulu dengan atlet dunia lainnya di Porte de la Chapelle Arena.

Di mana kita bisa mengikuti Paralimpiade Paris?

Kanal Youtube Paralympic Games menayangkan berbagai cabang olahraga di perhelatan Paralimpiade Paris 2024.

Situs web BBC Sport menampilkan komentar teks bersifat langsung (live) termasuk mewartakan hasil pertandingan setiap harinya.

Bagaimana peluang Indonesia di Paralimpiade Paris 2024?

Perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020 menjadi ajang pembuktian atlet-atlet Indonesia dengan torehan dua emas, tiga perak, dan empat perunggu. Raihan itu lebih baik dibandingkan pencapaian Indonesia pada Paralimpiade Rio 2016, ketika Indonesia “hanya” memperoleh satu perunggu.

Bagaimana dengan Paralimpiade Paris 2024?

Indonesia mengirim sebanyak 35 atlet untuk bertanding di 10 cabang olahraga yakni para badminton, para atletik, para panahan, boccia, judo tuna netra, para angkat berat, para renang, para tenis meja, dan para menembak.

Pada Paralimpiade Tokyo sebelumnya, Indonesia mengirim 23 atlet.

Pada Maret 2024, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui pernyataan resmi menargetkan dua emas—seperti raihan Indonesia di Tokyo 2020—untuk cabang para badminton dan para atletik. Target itu sesuai rujukan National Paralympic Committe (NPC) Indonesia.

Namun, Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, ketika dihubungi melalui sambungan telepon mengaku pihaknya sekarang tidak memasang target muluk-muluk untuk Paralimpiade Paris 2024.

“Bukan kehendak kita… kehendak Tuhan semuanya. Authentic-nya satu dulu deh. Satu emas dulu saja,” ujar Senny kepada Amahl Azwar yang melaporkan untuk BBC News Indonesia pada Kamis (29/08).

Senny sendiri tengah mengikuti ajang para badminton yang diselenggarakan di Porte de la Chapelle Arena.

Dia mengonfirmasi sebagian besar wakil Indonesia di para badminton memenangkan partai pertama mereka pada Kamis (29/08).

Dilansir situs LEXI yang mengklasifikasikan parasport, para-bulu tangkis dibagi ke beberapa kelas berdasarkan tingkat kemampuan para atlet. WH untuk wheelchair (kursi roda) dan S untuk standing (berdiri).

Kategori WH1 dan WH2 ini diperuntukkan bagi pemain para badminton yang berkursi roda. Atlet-atlet WH1 mempunyai disabilitas kedua anggota tubuh bagian bawah dan disabilitas batang tubuh.

Sementara WH2 untuk penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota tubuh bawah dan disabilitas minor (atau tidak ada disabilitas sama sekali) di batang tubuh.

SL3 adalah atlet penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota gerak bawah dan keseimbangan berjalan atau berlari.

SL4 adalah atlet penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota gerak bawah tetapi memiliki gangguan minimal dalam berjalan atau berlari.

Sementara SU5 adalah atlet dengan disabilitas anggota gerak atas.

Adapun kategori SH6 adalah atlet bertubuh pendek yang disebabkan oleh achondroplasia atau kondisi genetik lainnya.

Ajang Paralimpiade Paris 2024 memainkan kategori ganda campuran SL3-SU5 (di mana atlet SL3 berpasangan dengan atlet S5). Namun, ganda putra dan putri SL3-SU5 tidak dimainkan.

Kembalinya si ‘Ratu Para Badminton’ Leani Ratri Oktila di Paris

Atlet para para-bulu tangkis Leani Ratri Oktila mengharumkan nama Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 dengan meraih dua emas di kategori ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto dan di kategori ganda putri SL3-SU5 dengan Khalimatus Sadiyah.

Ratri juga meraih perak di nomor tunggal putri SL4 di Tokyo 2020 setelah dikalahkan atlet China, Che Hefang, dengan skor ketat 19-21, 21-17, dan 16-21.

Ratri/Khalimatus sebelumnya menumbangkan Che Hefang yang berpasangan dengan Ma Huihui untuk meraih emas ganda putri.

Bagaimana dengan kans Ratri di Paralimpiade 2024?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sempat absen dari ajang para badminton karena melahirkan dua tahun silam, Ratri di Paris akan fokus penuh di tunggal putri SL4 dan ganda campuran SL3-SU5. Untuk ganda campuran, kali ini dia berpasangan dengan Hikmat Ramdani.

Adapun nomor ganda putri SL3-SU5 dihapuskan di Paralimpiade Paris. Padahal, selain juara bertahan, Ratri/Khalimatus juga menjuarai kategori ini pada Kejuaraan Dunia Para Badminton 2022.

“Enggak dikasih tahu alasannya [mengapa dihapuskan]. Mungkin karena mereka [Prancis] enggak punya [atlet di kelas itu]. Kan mereka tuan rumah,” ujar Ketua NPC Indonesia Seny Marbun pada Kamis (29/08).

Senny mengakui dihapuskannya nomor ganda putri SL3-SU5 ini membuat Indonesia menurunkan target dari dua emas menjadi satu emas di Paris.

"Kita mendingan bikin surprise daripada kita berkhayal duluan," ujarnya.

Baca juga:

Di edisi Paris, Ratri yang menjadi unggulan kedua berkesempatan untuk revans terhadap Cheng Hefang yang menjadi unggulan ketiga. Dari 14 pertemuan, Cheng memang sudah menang sebanyak 12 kali—termasuk di Paralimpiade Tokyo 2020.

Atlet para badminton Norwegia, Helle Sofie Sagøy, yang menempati unggulan teratas, juga bisa menjadi ancaman bagi Ratri.

Walaupun Ratri sudah mengalahkan Sagøy sebanyak delapan kali, atlet Eropa berusia 26 tahun dengan kaki prostetik di sebelah kanan itu sempat mengalahkan di ajang 4 Nations Para Badminton 2023.

Dilansir Tempo, Ratri mengakui atlet-atlet China adalah pesaing terberatnya di tunggal putri.

“Kalau ditanya peluang medali, saya pasti yakin, apalagi dengan masa persiapan yang sudah saya jalani. Saya dan para atlet lainnya akan berjuang maksimal,” ujar Ratri pada Senin (20/08).

Tidak hanya Ratri, Khalimatus Sadiyah juga berlaga di nomor tunggal putri SL4. Khalimatus unggul 3-2 dari sisi head-to-head melawan Sagøy. Adapun melawan Cheng Hefang, Khalimatus tertinggal 0-9.

Apa target medali para badminton di Paris 2024?

Dilansir kantor berita Antara, pelatih para bulu tangkis Indonesia, Hary Susanto, dalam keterangan tertulis menyebut peluang Tim Merah Putih di ajang para-bulu tangkis adalah satu medali emas, dua medali perak, dan tiga medali perunggu.

"Dari sisi pengalaman pada [ajang perorangan] sebelumnya, kita masih berada pada titik aman, yang penting jangan ada kendala apa-apa saat di lapangan. Insya Allah bisa,” ujar Hary pada Selasa (27/08).

Nomor ganda campuran SL3-SU5 sendiri berpeluang menciptakan final sesama atlet Indonesia. Baik Leani Ratri Oktila/Hikmat Ramdani maupun Khalimatus yang berpasangan dengan Fredy Setiawan menempati dua unggulan teratas.

Di tunggal putra SU5, Indonesia menurunkan Dheva Anrimusthi yang meraih perak di Tokyo 2020 dan Suryo Nugroho yang waktu itu memenangkan perunggu. Unggulan teratas asal dan juara bertahan asal Malaysia, Cheah Liek Hou, menjadi ganjalan Dheva dan Suryo.

Dheva dan Cheah merupakan rival sengit. Cheah unggul tipis 8-7 dari segi rekor kemenangan termasuk memenangkan pertemuan terakhir mereka di Kejuaran Dunia di Pattaya bulan Februari lalu. Adapun Suryo yang sekarang ranking 5 dunia memenangi empat dari total 16 pertemuan dengan Cheah.

“Persaingannya sudah berbeda dari Paralimpiade Tokyo. Saya harus optimistis mempertahankan medali perunggu, dan syukur-syukur bisa masuk final,” ujar Suryo seperti dilansir Tempo pada Senin (20/08).

Suryo barangkali merujuk ke atlet Taiwan Fang Jen-yu yang dikalahkannya di Tokyo 2020 untuk merebut perunggu. Di Paris, Fang menempati unggulan kedua di bawah Cheah.

Walaupun secara total Suryo masih unggul 6-4 di rekor kemenangan, Fang memenangkan 4 dari 5 pertemuan mereka yang terakhir termasuk di 4 Nations Para Badminton International 2024 pada bulan Juni.

Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah meraih emas pertama untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Getty Images
Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah meraih emas pertama untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Namun, kategori ganda putri tidak dimainkan di Paris.

Di kategori tunggal putri SH6, atlet Rina Marlina, meski tidak masuk ke daftar unggulan, tetap berpeluang menang meraih medali. Terbukti, Rina selalu menang melawan tiga unggulan teratas—Nithya Sre Sivan (India), Giuliana Póveda (Peru), dan Rachel Choong (Inggris).

Indonesia juga punya peluang medali di tunggal putri SL3 melalui atlet Qonitah Ikhtiar Syakuroh yang baru berusia 22 tahun. Pada Kejuaraan Dunia 2024 di Pattaya, Qonitah meraih medali perak.

Di Paralimpiade Paris 2024, Qonitah menempati posisi unggulan teratas. Pesaing utamanya antara lain pemain Nigeria Mariam Eniola Bolaji dan atlet China Xiao Zuxian yang mengalahkannya di Pattaya.

Ketika berita ini diturunkan, sebagian besar wakil Indonesia di para-bulu tangkis memenangkan laga pertama mereka di penyisihan grup pada Kamis (29/08).

Dua ganda campuran yakni Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila yang berlaga di kategori SL3-SU5, Subhan/Rina Marlina di kategori SH6, begitu pula Suryo Nugroho dan Dheva Anrimusthi yang bertanding di tunggal putra SU5 memenangkan laga pertama mereka.

Rina Marlina sesuai prediksi mengalahkan Póveda di penyisihan Grup C dengan skor 19-21, 21-17, 21-14. Adapun Qonitah di tunggal putri SL3 mengalahkan Manasi Joshi asal India.

Kekalahan diderita Hikmat yang dikalahkan unggulan pertama dari India, Suhas Lalinakere Yathira. Adapun Khalimatus Sadiyah ditaklukkan unggulan ketiga dari China, Cheng Hefang di tunggal putri SL4.

Namun, Ketua NPC Indonesia Senny Marbun mengakui Hikmat memang lebih diandalkan di nomor ganda campuran SL3-SU5 bersama Ratri. Begitu pula Khalimatus yang berpasangan dengan Fredy Setiawan di nomor yang sama.

Bagaimana peluang medali Indonesia di cabor lainnya?

Atlet para angkat berat alias powerlifting Indonesia, Ni Nengah Widiasih, juga berpeluang meraih medali di Paris.

Pada Paralimpiade Tokyo 2020, Ni Nengah Widiasih yang kehilangan fungsi kakinya pada usia empat tahun dan berkursi roda meraih medali perak di kelas 41. Di Rio tahun 2016, dia meraih medali perunggu.

Meski persiapannya untuk Paralimpiade 2024 sempat terganggu akibat cedera bahu, perempuan Bali berusia 31 tahun itu tetap optimistis dapat menyumbang medali ketiga bagi Indonesia.

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk Indonesia, untuk keluarga saya,” ujarnya pada Senin (26/08) seperti dilansir Antara.

Adapun di cabang para atletik, Indonesia menaruh harapan medali dari Saptoyogo Purnomo sebelumnya meraih perunggu di Paralimpiade 2020 di Tokyo.

Pria asal Purwokerto berusia 25 tahun itu meraih medali perunggu di kategori sprint 100 meter kategori T37 yang dikhususkan untuk atlet dengan disabilitas pergerakan dan koordinasi di setengah bagian tubuh karena cerebral palsy.

“Sebelum berangkat, saya sudah melakukan tes 100 meter dengan hasil yang mendekati catatan waktu sebelumnya. Semoga nanti saat lomba bisa memecahkan rekor atau setidaknya menyamai catatan lama,” tutur Saptoyogo seperti dilansir Antara pada Senin (26/08).

Baca juga:

Pada Maret 2024, di situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Menpora Dito Ariotedjo menyatakan optimis Indonesia bisa meraih prestasi pada Paralimpiade Paris berdasarkan rujukan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia yang pada saat itu memasang target dua medali emas.

Meski begitu, seperti dilansir Antara pada Rabu (28/08), Menpora Dito menyatakan tidak terlalu mengumbar target dan lebih ingin menyemangati para atlet disabilitas demi menjaga mentalitas mereka.

Yang pasti, Dito mengatakan nilai bonus dari pemerintah bagi para atlet Paralimpiade akan sama dengan para atlet Olimpiade.

Seperti diketahui, di Olimpiade Paris 2024, Indonesia mendapat dua medali emas dari Veddriq Leonardo dari cabor panjat tebing nomor speed dan Rizki Juniansyah di cabor angkat besi kelas 73 kilogram.

Indonesia juga mendapat satu perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung melalui bulu tangkis nomor tunggal putri.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada