Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Pria di Prancis dituduh merekrut puluhan orang untuk memperkosa istrinya

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Palais de Justice Getty Images
Kasus pemerkosaan yang melibatkan puluhan orang ini mengejutkan Prancis

Artikel ini mengandung beberapa detail yang mungkin mengganggu Anda.

Seorang pria diadili di Prancis karena berulang kali membius dan memperkosa istrinya. Dia juga dituding mengumpulkan puluhan pria untuk memperkosa sang istri.

Baca juga:

Kepolisian Prancis mengidentifikasi sedikitnya 92 kasus pemerkosaan terhadap perempuan tersebut yang dilakukan oleh 72 pria. Sebanyak 50 orang telah diidentifikasi serta diadili bersama sang suami.

Kasus ini menggemparkan Prancis karena skala kejahatan berat tersebut yang begitu besar.

Diperkosa berkali-kali selama satu dekade

Terdakwa, Dominique P yang berusia 71 tahun, dituduh merekrut sejumlah pria secara daring untuk datang ke rumahnya dan melakukan kekerasan seksual terhadap korban—istrinya—selama lebih dari satu dekade.

Baca juga:

Perempuan itu dibius hingga tak sadarkan diri sampai tidak menyadari bahwa pemerkosaan telah berulang kali terjadi, klaim pengacaranya.

Korban, yang kini berusia 72 tahun, baru mengetahui penganiayaan tersebut pada tahun 2020 setelah diberitahu polisi.

Persidangan ini akan menjadi "cobaan yang mengerikan" baginya, kata pengacara korban, Antoine Camus.

Sebab, ini akan menjadi kali pertama baginya melihat bukti video atas pemerkosaan yang dilakukan terhadapnya.

"Untuk pertama kalinya, dia harus menyaksikan pemerkosaan yang dialaminya selama lebih dari 10 tahun," katanya kepada kantor berita AFP.

Antoine Camus, Prancis, pemerkosaan Reuters
Persidangan ini akan menjadi "cobaan yang mengerikan" baginya, kata pengacara korban, Antoine Camus.

Dominique P diselidiki oleh polisi setelah sebuah insiden pada September 2020, ketika seorang penjaga keamanan memergokinya diam-diam merekam bagian bawah rok tiga perempuan di sebuah pusat perbelanjaan.

Polisi kemudian menemukan ratusan foto dan video istrinya di komputernya. Dalam video tersebut, sang istri tampak tak sadarkan diri.

Rekaman video tersebut diduga memperlihatkan puluhan pemerkosaan yang dilakukan di rumah pasangan tersebut. Kekerasan seksual tersebut diduga dimulai pada tahun 2011.

Penyelidik juga menemukan obrolan di situs, tempat Dominique P diduga merekrut orang asing untuk datang ke rumah mereka dan memperkosa istrinya.

Baca juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengaku kepada penyidik bahwa dia memberi istrinya obat penenang yang kuat—termasuk obat untuk mengurangi kecemasan—yang kemudian membuat istrinya tak sadarkan diri.

Dia dituding turut serta dalam pemerkosaan, merekamnya, dan mendorong orang lain menggunakan bahasa yang merendahkan martabat, menurut jaksa.

Namun demikian, jaksa menemukan aksi ini tidak melibatkan uang. Tidak ada uang yang berpindah tangan.

Para terdakwa pemerkosa—berusia antara 26 dan 74 tahun—berasal dari semua lapisan masyarakat dan meskipun sebagian besar berpartisipasi satu kali, beberapa lainnya berpartisipasi hingga enam kali, menurut jaksa.

Pembelaan mereka adalah bahwa mereka membantu pasangan tersebut mewujudkan fantasi mereka, tetapi Dominique P mengatakan kepada para penyelidik bahwa semua orang tahu bahwa istrinya telah diberi obat bius tanpa sepengetahuannya.

 Beatrice Zavarro Reuters
Pengacara terdakwa, Beatrice Zavarro.

Seorang pakar mengatakan kondisinya "lebih mendekati koma daripada tertidur".

Dominique P, yang mengatakan dia diperkosa saat berusia sembilan tahun, siap menghadapi "keluarganya dan istrinya", kata pengacaranya Beatrice Zavarro kepada kantor berita AFP.

Dia pernah didakwa atas tuduhan pembunuhan dan pemerkosaan pada 1991—yang dibantahnya—serta tuduhan percobaan pemerkosaan pada 1999, yang diakuinya setelah pengujian DNA.

Sidang yang diadakan di Parc des Expositions di Avignon, Prancis selatan, akan berlangsung hingga 20 Desember mendatang.

Dalam sidang perdana yang digelar pada Senin (02/09), korban muncul di pengadilan didampingi oleh ketiga anaknya, menurut kantor berita AFP.

Pengacara perempuan tersebut, Antoine Camus, mengatakan bahwa dia bisa saja memilih persidangan secara tertutup, tetapi "itulah yang diinginkan para penyerangnya".

Namun Camus menambahkan bahw korban menghendaki sidang ini digelar secara terbuka demi meningkatkan kesadaran publik akan kekerasan seksual dan pembiusan hingga tak sadarkan diri.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada