Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cekfakta

Keliru: Video Guru SMP di Grobogan yang Berciuman dengan Siswanya

Sebuah video yang diklaim sebagai wajah guru perempuan di Grobogan, Jawa Tengah, yang diduga melakukan kekerasan seksual pada muridnya, beredar di Facebook.

26 Februari 2025 | 07.10 WIB

cek-fakta
Keliru: Video Guru SMP di Grobogan yang Berciuman dengan Siswanya
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah video yang diklaim sebagai wajah guru SMP perempuan di Grobogan, Jawa Tengah, yang diduga melakukan kekerasan seksual pada muridnya, beredar di Facebook [arsip].  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada bagian awal video, guru dan siswa itu berjoget di depan kamera. Kemudian, keduanya berciuman. Berikut bunyi narasinya: “Guru agama dan murid selama dua tahun melakukan hubungan yang tak pantas. Bu Siti guru agama dan muridnya di Grobogan sungguh tidak pantas. Seperti ini dilakukan guru agama dan muridnya.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, benarkah video itu menampilkan guru SMP Grobogan yang diduga sebagai pelaku kekerasan seksual pada siswanya?

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video tersebut bukan ST (35), guru SMP di Grobogan yang diduga melakukan kekerasan seksual pada siswanya. Video tersebut mencomot dari video lain, yang di bagian akhirnya diubah dengan kecerdasan buatan sehingga guru dan murid terlihat berciuman.

Guru perempuan yang berjoget dalam video itu adalah Ita Rohayati, yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP N 1 Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah. Ita telah membuat video klarifikasi tentang videonya banyak dibagikan di media sosial dengan narasi yang keliru. 

Video 1

Video klarifikasi tersebut diunggah Ita lewat akun TikToknya, itha.er29. Namun video tersebut sudah dihapus. Tempo menemukan sejumlah warganet lain telah membagikan ulang video klarifikasi tersebut. Salah satunya dibagikan oleh akun ini dan ini di Facebook. Di video klarifikasi itu, Ita mengatakan: “Saya bukan guru yang viral itu. Saya bernama ita Rohayati, saya mengajar di SMPN 1 Bantarkawung, Brebes.”

Dengan mencocokkan dua gambar, terlihat kesamaan wajah, bentuk kacamata, dan label nama yang disematkan di bagian jilbab.  

Video 2

Pada video kedua di bagian akhir, saat guru dan murid terlihat berciuman adalah rekayasa dengan kecerdasan buatan. Hal itu bisa diketahui dengan adanya kejanggalan secara visual, yakni  perbedaan di bagian baju seragam siswa dalam video  saat sedang berjoget dan berciuman.

Saat berjoget, seragam di dada siswa memperlihatkan label nama. Namun saat berciuman berubah menjadi badge atau logo sekolah. Bentuk yang tidak inkonsisten seperti ini menjadi salah satu ciri bahwa sebuah konten dibuat dengan kecerdasan buatan atau deepfake.

Tempo meminta bantuan Deepfakes Analysis Unit (DAU) dari Misinformation Combat Alliance, aliansi lintas industri, perusahaan media, dan organisasi untuk memerangi disinformasi terbesar di India. Pakar dari DAU menjelaskan, fragmen video yang direpresentasikan pada gambar pertama (kiri) tidak terdeteksi oleh alat Hive AI sebagai manipulasi AI. Demikian juga menurut pakar dari ConTrails AI yang dikontak oleh DAU, yang menyatakan 98 persen video asli.

Namun pada gambar kedua (kanan), terdeteksi sedikit lonjakan kemungkinan deepfake di sekitar stempel waktu. Ini terlihat pada garis merah tegak lurus di bawah visual keduanya. 

Tim menegaskan bahwa pembuat video ini dengan cerdik menyembunyikan adegan berciuman dengan menambahkan emoji. Menurutnya, tindakan penambahan stiker-stiker emoji itu untuk mencegah detektor AI menemukan bukti manipulasi. “Mereka (pembuat video) meninggalkan ruang untuk dilihat dan membuat pemirsa terkejut, tetapi jeda itu hampir tidak cukup bagi detektor untuk menemukan bukti manipulasi,” tulisnya.

Tim DAU berpendapat bahwa petunjuk visual untuk manipulasi tampak jelas ketika wajah 'guru' dan 'murid' saling berdekatan, sehingga emoji sengaja ditempatkan di sana untuk menutupi visual.

Tempo juga berusaha menguji dengan tools lain menggunakan aplikasi Wasitai.com. Dengan memindai tangkapan layar video saat keduanya berciuman, didapati kesimpulan konten tersebut mengandung elemen AI atau dibuat menggunakan AI.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa video guru dan murid berjoget yang disebut sebagai ST, guru agama yang diduga melakukan kekerasan seksual pada murid laki-laki di salah satu SMP di Grobogan, Jawa Tengah, adalah keliru.  

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id

Disclaimer: Artikel ini mengalami pembaruan pada 4 Maret 2025 dengan penambahan analisis pada bagian komentar pakar dari Deepfakes Analysis Unit, Misinformation Combat Alliance, India.

Artika Rachmi Farmita

Artika Rachmi Farmita

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus