Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BGN Klaim Program MBG bakal Membuka 90 Ribu Lapangan Kerja untuk Sarjana

BGN menyebut program MBG berpeluang membuka hingga 90 ribu lapangan kerja.

13 Mei 2025 | 16.05 WIB

Petugas menyiapkan paket makanan bergizi gratis (MBG) di dapur Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Cipulir, Jakarta,14 Januari 2025. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Perbesar
Petugas menyiapkan paket makanan bergizi gratis (MBG) di dapur Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Cipulir, Jakarta,14 Januari 2025. ANTARA/Rivan Awal Lingga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis atau MBG berpeluang membuka lapangan kerja. Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan memproyeksikan MBG akan membuka hingga 90 ribu lowongan kerja untuk ditempatkan di 30 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Jadi, tadi kepala unit (SPPG), nah itu ada 30 ribu yang bekerja. Otomatis sudah kami rekrut 30 ribu sarjana (SPPI) di Indonesia untuk jadi kepala. Jadi, 90 ribu lapangan pekerjaan terbuka buat sarjana-sarjana yang fresh graduate," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa, 13 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tigor menjelaskan di dalam struktural SPPG, ada tiga lulusan sarjana yang dibutuhkan, baik untuk mengisi posisi sebagai Kepala SPPG, ahli gizi, hingga akuntan dengan rentang usia 22 hingga 30 tahun.

"Jadi, satu ahli gizi per satu SPPG, berarti 30 ribu ahli gizi nanti. Plus satu lagi nanti itu akuntan lulusan akuntansi per satu satuan pelayanan. Itulah yang nanti ada di seluruh provinsi di Indonesia, sebanyak 30 ribu," tutur dia.

Dengan terbukanya lapangan pekerjaan, menurut Tigor, program MBG juga akan menggerakan perekonomian nasional. Dia menilai keberadaan SPPG untuk program MBG membuat para petani menjadi semangat, lantaran hasil produksi petani dibutuhkan sebagai bahan baku.

"Karena membuka lapangan pekerjaan, membuka peluang untuk membeli bahan pertanian di desa-desa, juga membuat para pelaku pertanian itu jadi semangat," ujar Tigor.

BGN mencatat hingga saat ini, sudah terbentuk sebanyak 1.295 SPPG di 38 provinsi di Indonesia. Jika program MBG telah berjalan penuh, kata Tigor, maka dibutuhkan 30 ribu SPPG untuk mencapai target 82,9 juta penerima manfaat sepanjang tahun 2025 ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus