TEMPO.CO, Kudus - Biola buatan Ngatmin bersaing dengan biola produk Cina yang membanjiri pasar Indonesia. Ngatmin adalah produsen biola satu- satunya di Kudus, yang tinggal di lereng Gunung Muria, Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus Jawa Tengah. “Pesaing kami terberat adalah produk Cina,” kata Ngatmin, di bengkel kerjanya Senin 25 Februari 2013.
Biola Ngatmin dipatok dengan harga mulai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. “Tergantung desain,” katanya. Padahal harga produk Cina dijual lebih murah, yakni berkisar Rp 800 ribu. Tapi, kata Ngatmin, biola buatannya lebih bagus bila dibandingkan produk Cina. “Kualitas suara lebih bagus dan masa penggunaannya lebih awet dan terjamin.”
Dia menggunakan kayu sonokeling untuk bagian yang memakai kayu eboni pada biola buatan eropa. Sedang bagian yang menggunakan kayu mapel dia ganti dengan kayu mangga. Hanya bagian biola yang memakai kayu siprus yang tak bisa dia ganti. “Saya pakai kayu sisa peti kemas,” ujarnya.
Biola buatan Ngatmin dikerjakan dengan tangan dengan hasil yang halus dan detail. “Kualitasnya dapat bersaing dengan produk serupa asal Cina maupun Korea,” katanya. Dia menggunakan standar kualitas biola buatan Eropa. “Saya berani menjamin kualitas dengan garansi,” kata Ngatmin.
Dalam sebulan Ngatmin bersama lima asistennya mampu menghasilkan 20 biola. Pangsa pasarnya mulai dari Bogor, kawasan Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, hingga Jawa Timur.
Biola produksinya diuji coba selama setahun di Bogor oleh seorang pengajar pada kursus biola. Setelah diuji coba barulah Ngatmin berani memasarkannya dengan distributor utama di Bogor yang kemudian menyalurkannya ke sejumlah toko alat musik. “Saya berani menjamin kualitas dengan garansi,” kata Ngatmin.
Ngatmin membuat biola dengan belajar secara otodidak. Usaha itu sudah digelutinya sejak 10 tahun lalu.
BANDELAN AMARUDIN
Berita terpopuler lainnya:
Din Syamsuddin: Anas Tak Mau Jadi Korban Sendiri
Selain Anas, KPK Mulai Bidik Nama Lain
Salah Ramal Pilkada Jabar, Gantung di Gedung Sate
Soal Kredit Bank Jabar, Aher: Gua Bisa Lawan
Kenapa Aher Tak Terpengaruh Kasus PKS dan BJB?