TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pemerintah paling cepat akan membagikan dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) pada bulan ini. "Kalau administrasinya bisa selesai lebih cepat, BLSM akan dibagikan bulan Juni," ucapnya saat konferensi pers di Gedung Juanda Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 18 Juni 2013.
Chatib menuturkan RAPBN-P 2013 hasil persetujuan DPR kemarin harus diperundang-undangkan, untuk itu harus melalui proses administrasi di Parlemen, Pemerintah, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Setelah itu, kementerian yang memiliki Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) baru seperti untuk BLSM mengajukan ke Kementerian Keuangan untuk kemudian dicairkan.
"Dengan begitu BBM akan dinaikkan, kami tidak memperlambat proses administratif dan menyelesaikan secepat mungkin," kata Chatib.
Ihwal kenaikan BBM, menurut Chatib, akan diumumkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Tanggalnya nanti Bapak Presiden yang akan menyampaikan," kata dia.
Adapun untuk prosesnya, hingga siang tadi Chatib mengaku sudah menandatangi APBNP 2013 yang disahkan semalam. "Saya sudah memberikan paraf saya di dalam APBNPnya," ucapnya.
Sementara itu, Plt Dirjen Anggaran, Askolani mengatakan pemerintah berencana membagikan dana BLSM dalam dua termin yaitu pada bulan Juli dan September. "Menggelontorkannya per 2 bulan, tapi bisa juga pemerintah melakukannya lebih awal," tuturnya pada kesempatan yang sama. Adapun nantinya BLSM tersebut diberikan Rp 300 ribu per termin.
Kenaikan harga BBM bersubsidi akan menambah jumlah penduduk miskin. Pemerintah berasumsi jika tidak melakukan apa-apa dalam perlindungan sosial, maka penduduk miskin akan naik dari 10,5 persen menjadi 12,6 persen atau 4 juta tambahan penduduk miskin. Dengan memberikan BLSM selama 4 bulan, dengan jumlah per bulannya Rp 150 ribu, pemerintah mengklaim kenaikan yang 4 juta itu bisa ditekan sehingga penduduk miskinnya akan tetap seperti kondisi awal.
Karena kenaikan yang diperkirakan 4 juta penduduk miskin baru, BLSM diberikan kepada 25 persen kelas pendapatan bawah yaitu 15,5 juta rumah tangga. Disetiap rumah tangga, pemerintah berasumsi terdiri dari 4 anggota keluarga, sehingga dikalikan 15,5 juta tadi mendapatkan hasil 62 juta orang.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler
Inilah Hasil Akhir Voting DPR Soal RAPBN P 2013
DPR Setujui APBN Perubahan 2013
Kenaikan Harga BBM Akan Diumumkan Jero Wacik
Harga BBM Naik, IHSG Melaju Positif
Agar Ibu Menyusui, Venezuela Larang Susu Formula
Harga BBM Naik, DPR Panggil Kemenhub
BBM Naik, Upah Buruh Harus Naik
PT Kereta Api Terima Subsidi Rp 704,7 Miliar
Sebelum Celaka,Pilot Merpati Tak Rasakan Gangguan
Garmen Lokal Bakal Produksi Untuk H&M dan Uniqlo