Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mau Tahu Kiat Ridwan Kamil Melobi Investor Asing? Baca Ini  

image-gnews
Walikota Bandung, Ridwan Kamil sepedanya di ruang Bandung Command Centre, Balaikota Bandung, Jawa Barat, 12 April 2016. Ridwan Kamil mengatakan dengan bersepeda dapat lebih berempati dengan ekonomi jalanan dan juga dapat menyapa warga. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Walikota Bandung, Ridwan Kamil sepedanya di ruang Bandung Command Centre, Balaikota Bandung, Jawa Barat, 12 April 2016. Ridwan Kamil mengatakan dengan bersepeda dapat lebih berempati dengan ekonomi jalanan dan juga dapat menyapa warga. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku menggunakan jasa dua orang alumni Institut Teknologi Bandung untuk menjadi pelobi luar negeri. Selain melobi, dua orang yang tidak disebutkan namanya itu bertugas menindaklanjuti kerja sama antara Pemerintah Kota Bandung dan pihak asing.

"Ada instrumen-instrumen yang tidak tersedia di dalam formasi birokrasi. Jadi saya minta tolong kepada orang-orang yang baik hati ini untuk membantu Bandung. Salah satu kekurangan kita adalah follow up kerja sama luar negeri. Follow up ini tidak bisa dengan cara berpikir PNS birokrasi hari ini, harus orang yang paham profesional," kata Ridwan Kamil di Hotel Santika, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Jumat, 29 April 2016.

Ridwan Kamil memastikan, meski bekerja untuk kepentingan pemerintah, dua orang tersebut tidak dibayar menggunakan duit anggaran pendapatan dan belanja daerah. Dua orang pelobi tersebut dibayar sesuai dengan hasil kerja mereka. "Dibayar dari uang operasional wali kota. Nilainya variatif. Hitungannya per bulan nagih berapa, apa saja yang sudah dikeluarkan," tuturnya.

Ridwan Kamil menolak dua alumni Institut Teknologi Bandung, yang direkrutnya sebagai pelobi hubungan kerja sama luar negeri, menjadi penyedia jasa broker diplomasi, seperti Pereira dari Pereira International PTE LTD. Pereira sempat membuat heboh ihwal pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama akhir 2015.

"Kalau itu (Pereira) kan minta duit dari jasanya. Kalau ini saya yang minta dia menjadi orang yang rutin mem-follow up apa-apa yang sudah saya rintis, jadi bukan calo. Dengan dua orang ini, semua yang saya rintis terkontrol komunikasinya," ucapnya.

Agar terkesan tidak seperti broker, Ridwan Kamil menamakan dua orang tersebut sebagai Duta Besar Kota Bandung. Pria lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat, ini pun mengakui hasil kinerja dua orang tersebut cukup sukses untuk membawa investasi-investasi dari luar negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Komunikasi dengan luar negeri dua sampai tiga kali lebih cepat, lebih lancar. Saya kasih judul duta besar. Sebab, ke mana-mana mereka memberi pesan positif dari Bandung dan memasarkan Kota Bandung," katanya.

Sebenarnya, Ridwan Kamil ingin merekrut dua orang tersebut menjadi bagian dari Pemkot Bandung melalui sistem Ppgawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja (P3K). Namun sistem tersebut belum bisa diwujudkan karena masih menunggu penetapan dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara.

"Kalau P3K ada, saya akan meng-hire orang-orang profesional non-PNS untuk mengisi pos-pos yang tidak mungkin dilakukan PNS hari ini. Jadi, selama dalam Undang-Undang ASN belum ada, saya berimprovisasi sendiri. Makanya keluar uang pribadi hanya untuk memastikan kelancaran itu," ujarnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

8 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

13 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

18 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

44 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

51 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

52 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

55 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

14 Februari 2024

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.