TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengatakan akan membentuk tim musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan) sebagai bagian dari program kerjanya sebagai calon Gubernur Jakarta. Menurut dia, saat ini musrenbang cenderung kaku dan sulit dilakukan sebagian warga. Bahkan tak jarang, meski telah diajukan, program tersebut ternyata tak sampai ke bawah.
"Biasanya usulan di kelurahan-kecamatan masih ada, tapi di wali kota biasanya udah enggak ada. Nomenklaturnya masih ada, tapi uangnya enggak ada, dipinjem proyek lain, karena itu kita butuh program intensif dalam mengawasi hasil musrenbang," katanya saat ditemui di Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta, Jumat, 29 April 2016.
Lulung mengatakan hal ini merupakan bagian dari program berbasis masyarakat yang ia canangkan. Pasalnya, menurut Lulung, sudah sewajarnya peran serta masyarakat lebih ditingkatkan. Hal ini merupakan komitmen dari masyarakat untuk mengadakan percepatan pembangunan. Apalagi masyarakat jugalah yang membayar pajak.
Menurut Lulung, nantinya ia berharap anggaran untuk hal itu dapat terserap 60-70 persen. Sisanya, ia berharap agar dapat terserap dalam perubahan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). "Yang penting harus terealisasi dan duitnya cukup," tuturnya.
Dengan melibatkan warga, Lulung berharap dapat merestrukturisasi kebijakan yang ada ke arah yang lebih baik. Meski sudah ada e-musrenbang, Lulung merasa hal ini belum optimal sehingga perlu ada pengawasan yang lebih intensif. "Yang kita lakukan harus menyeluruh, top-down," ucapnya.
Politikus PPP ini merupakan salah satu nama yang akan maju dalam bursa pemilihan gubernur pada 2017. Ia akan bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Lulung maju dengan didukung timnya yang bernama gerakan “Suka Haji Lulung”.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI