Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah 5 Persen  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda di Balikpapan, Kamis, 24 Maret 2016. (Jokowi/twitter.com)
Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda di Balikpapan, Kamis, 24 Maret 2016. (Jokowi/twitter.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finances (Indef) Enny Sri Hartati memaparkan beberapa alasan yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2016 ini tak mencapai target 5,2 persen. Menurut dia, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang rendah, yakni 4,94 persen, mengakibatkan pertumbuhan ekonomi hanya 4,92 persen.

"Kalau konsumsi rumah tangga bisa pulih di atas 5 persen, ekonomi pasti bisa tumbuh di atas 5 persen," kata Enny saat dihubungi, Jumat, 6 Mei 2016. Enny menganggap target pertumbuhan ekonomi dari Bank Indonesia pada triwulan I sebesar 5,2 persen, terlalu tinggi. Target itu sulit dicapai karena kredit perbankan di bawah 10 persen. "Padahal kredit itu leading indicator untuk investasi," katanya.

Pada triwulan I ini, menurut Enny, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) memang tumbuh 5,5 persen. Namun, pertumbuhan lebih banyak terjadi pada investasi fisik, yakni pembangunan infrastruktur. "Sementara itu, investasi di industri manufaktur turun. Ini dikonfirmasi juga dengan impor bahan baku penolong dan impor barang modal yang turun. Ini menjadi salah satu problem mengapa pertumbuhan ekonomi di bawah 5 persen," tuturnya.

Akhir 2015, ujar Enny, Menteri Keuangan juga menambah utang US$ 50 juta. Namun, pinjaman tersebut tidak terpakai. "Tiba-tiba ada kasus Damayanti (korupsi proyek pembangunan jalan di Maluku). Sehingga, proyek infrastruktur yang seharusnya sudah digeber sejak awal tahun, jadi delay. Jadi kehilangan momentum percepatan investasi," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Problem lainnya, menurut Enny, adalah tak kunjung diimplementasikannya program dana desa. Pada awal tahun ini, pemerintah telah mendistribusikan anggaran dana desa itu, Namun, formulasi program dana desa masih menjadi polemik. "Sehingga stimulus fiskal atau government spending ke pertumbuhan ekonomi sangat rendah di triwulan I. Karena itu, kuncinya adalah efektivitas dari stimulus fiskal pemerintah," tutur Enny.

Pada 4 Mei lalu, Badan Pusat Statistik merilis angka pertumbuhan ekonomi triwulan I 2016 hanya 4,92 persen. Angka pertumbuhan tersebut meningkat dibandingkan triwulan I 2015 yang 4,73 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi triwulan ini turun dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,04 persen.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

1 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

11 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.


Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

Konflik Iran dengan Israel berisiko mengancam ketahanan energi Tanah Air.
Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.


Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.


Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

3 hari lalu

Konflik Iran dengan Israel berisiko mengancam ketahanan energi Tanah Air.
Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.


Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

3 hari lalu

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada sebuah panel bertajuk
Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.


Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

3 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

13 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.


Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

22 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta 6 April, 188.795 Penumpang Diprediksi Melintas
Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.