TEMPO.CO, Fallujah - Lebih dari 50 ribu warga sipil terjebak di tengah-tengah pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Irak dan milisi ISIS. Pasukan Irak melancarkan serangan habis-habisan di kota yang menjadi pusat kekuatan ISIS.
Pasukan Irak diberitakan Al Jazeera, hari ini, 29 Mei 2016, akhirnya berhasil menguasai Kota Fallujah yang sejak 2014 dikuasai ISIS.
Masalahnya, sekitar 50 ribu warga sipil itu masih terjebak di kota tersebut. Sejumlah warga Fallujah berhasil dievakuasi, tapi upaya keluar dari kota itu hampir mustahil. Pasalnya, ISIS mendirikan pos pemeriksaan di jalan-jalan utama Fallujah.
Para warga sipil yang terjebak itu harus berjuang untuk mendapatkan suplai minuman dan makanan. Menurut laporan PBB, mereka menderita kelaparan hingga tewas. Lainnya menjadi korban pembunuhan ISIS karena menolak berjuang untuk milisi itu.
"Kami memiliki laporan yang dramatis tentang peningkatan jumlah eksekusi yang dialami para pria dan anak laki-laki karena menolak bertempur demi ISIL (ISIS)," kata Melissa Fleming, juru bicara Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
UNHCR memperkirakan ribuan milisi ISIS masih berada di dalam kota dan menggunakan warga sipil sebagai perisai hidup. Sedangkan pasukan Irak telah memblokade alur suplai dan mencegah warga sipil keluar.
Senada dengan UNHCR, lembaga bantuan kemanusiaan lainnya menjelaskan, ratusan keluarga di Kota Fallujah telah melarikan diri pada Jumat lalu dengan bantuan pasukan pemerintah. Namun sebagian besar masih terjebak.
"Kami menerima ratusan warga Irak yang mengungsi dari Fallujah. Mereka sungguh-sungguh kelelahan, ketakutan, dan kelaparan," kata Nasr Muflahi, Direktur untuk Dewan Pengungsi Norwegia. "Ribuan lagi masih terjebak di pusat Kota Fallujah, tanpa bantuan dan perlindungan."
Fallujah merupakan kota yang mayoritas warganya muslim Sunni. Kota ini jatuh ke tangan ISIS pada Juni 2014.
AL JAZEERA |MARIA RITA