TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak turun tipis pada Rabu (Kamis pagi WIB, 2 Juni 2016) dalam perdagangan yang hati-hati menjelang pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan keluarnya data terbaru tentang persediaan minyak mentah Amerika Serikat.
Beberapa menteri OPEC berharap pasar minyak akan membaik pada semester kedua tahun ini setelah harga minyak terpukul oleh pasokan berlimpah. OPEC pun siap membuka pertemuan enam bulanan pada Kamis di Wina.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, turun sembilan sen menjadi US$ 49,01 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea, sebagai patokan Eropa, untuk pengiriman Agustus di hari pertama perdagangannya berada di US$ 49,72 per barel, turun 17 sen dari penutupan Selasa.
Pertemuan OPEC yang bertepatan dengan keluarnya ukuran pasar utama, yakni laporan minyak mingguan Departemen Energi Amerika, tertunda sehari karena libur pada Senin.
Sebagian besar analis tidak memperkirakan kartel 13 negara akan mengumumkan sebuah tindakan untuk mengurangi produksi, terutama karena harga telah berbalik naik (rebound) hampir 90 persen dari posisi terendah Februari.
OPEC, yang memproduksi sekitar sepertiga dari minyak mentah dunia, telah memberi kontribusi signifikan terhadap kelebihan pasokan, yang dipimpin oleh Arab Saudi.
"Ada beberapa rumor beredar bahwa mereka dapat mencapai beberapa jenis pagu produksi. Ini membantu mengangkat harga dari posisi terendah mereka hari itu," kata Mike Dragosits dari TD Securities.
Tim Evans dari Citi Futures mengatakan prospek untuk pembatasan produksi terbatas. "Sebab, Iran masih berniat mendorong produksinya lebih tinggi dan yang lain-lainnya berencana melakukan hal yang sama." Dia menambahkan, pemulihan harga "telah mengurangi motivasi untuk setiap perubahan dalam kebijakan."
Harga minyak pekan lalu melampaui US$ 50 untuk pertama kalinya tahun ini, dibantu oleh gangguan produksi di Kanada dan Nigeria.
Menteri Perminyakan Venezuela Eulogio del Pino, anggota OPEC, mencatat penghentian produksi mereka adalah peristiwa sementara. "Ini bukan situasi pasar, itu beberapa keadaan," katanya. "Ketika situasi seperti itu hilang, apa yang akan terjadi?" katanya, sebagaimana dilaporkan Reuters.
ANTARA