INFO NASIONAL - Seorang pemimpin harus berani melakukan perbedaan dan memastikan perubahan positif terhadap lingkungan. Untuk itu kualitas pemimpin harus didukung kemampuan untuk menjadi role model dalam melakukan perubahan mindset (mental switching), dari kondisi zona nyaman menjadi zona yang kompetitif dan inovasi.
Pembahasan kepemimpinan (leadership) ini disampaikan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie di hadapan 29 peserta Pendidikan & Pelatihan Kepemimpinan ( Diklat PIM) Tingkat 1 Angkatan XXXIV Tahun 2016. Diklat PIM 1 ini dilaksanakan dari 30 Mei sampai 2 Desember 2016 di Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional, Pejompongan, Jakarta Pusat.
Baca Juga:
Irianto berbagi pengalamannya selama memimpin Kaltara seperti proses rekruitmen CPNS pada 2015 sebanyak 290 orang. Proses rekruitmen ini berhasil mendapatkan penghargaan terbaik se Indonesia dari Badan Kepegawaian Negara. Saat itu Kaltara melakukan bimbingan tes atau simulasi tes, dengan memprioritaskan anak-anak yang berasal dari Kaltara, walaupun sekolahnya di daerah lain seperti Jawa . Bahkan test CPNS tersebut dilakukan di sebuah ruko. "Pada saat itu kami belum memiliki gedung, karena Kaltara adalah provinsi baru di Indonesia.”ungkapnya di depan pejabat struktural eselon 1 dari instansi pusat & pemerintah di Indonesia.
Disebutkan juga bahwa keterbatasan tidak menghalangi kita melakukan hal yang baik dan terbaik. Banyak pemimpin berpikir fasilitas harus lengkap dulu, baru bekerja. "Sudah saatnya kita berpikir outside the box, untuk berpikir kreatif dan inovatif," katanya.
Langkah selanjutnya adalah aplikasi dari kebijakan dengan bekerja keras dan mewariskan budaya (legacy) ini ke generasi berikut untuk kesejahteraan masyarakat. Begitu ungkap pria 58 tahun kelahiran Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Baca Juga:
Semangat dan kerja keras Gubernur Kaltara yang didukung semua pihak membuahkan berbagai prestasi antara lain meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk pertama kalinya pada kategori Daerah Otonomi Baru (DOB) dari BPK Tahun Anggaran 2014. Prestasi ini berulang kedua kalinya pada TA 2015. Kaltara juga berhasil menanamkan budaya jujur kepada peserta UN, sehingga memperoleh predikat sebagai Penyelenggara UN Terjujur ke 3 se Indonesia Tahun Ajaran 2015. Dibawah pemerintahaan Irianto Lambrie juga, Kaltara berhasil memperoleh Government Award bidang Infrastruktur pada tahun 2016.
Keberhasilan ini diraih melalui jalinan kerjasama kemitraan dengan semua pihak. Ada lima unsur yang mendukung keberhasilan menjalin kemitraan, yaitu team work atau kebersamaan, pemberdayaan, saling tolong, kompak dan respek terhadap sesama stakeholder. Demikian inti sari paparan Irianto yang mengangkat tema Best Practice : Membangun Koalisi dengan Stakeholder. (*)