TEMPO.CO, Jakarta - Politikus asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Andreas Pareira, mengatakan partainya masih membuka kemungkinan mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017. PDIP masih melakukan pemetaan politik dan penyaringan sejumlah nama untuk maju dalam pemilihan.
"PDIP melakukan pemetaan penyaringan dan pemetaan politik. Masih terbuka kemungkinan," kata Andreas di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 28 Juli 2016.
Andreas menganggap keinginan Ahok untuk kembali maju melalui partai politik dalam Pilkada DKI 2017 adalah langkah maju. PDIP sejak awal menyarankan Basuki maju melalui partai politik. "Kami berharap ini proses penyadaran untuk Ahok," katanya.
Baca Juga: Soal Ahok, Fadli Zon: Orang Bisa Berubah dalam Politik
Andreas tak mempermasalahkan apabila partai lain telah mendahului memberikan dukungan kepada Ahok. Setiap partai memiliki hak untuk memberikan dukungan terhadap seorang calon. "Kalau orang lain mengusung, itu hak mereka."
Sebelumnya, Ahok memutuskan untuk maju sebagai calon gubernur melalui partai politik. Pertimbangan akhirnya memilih jalur partai politik adalah karena ada kesamaan tujuan baik dari tim relawan maupun partai politik yang mendukungnya.
Sejauh ini, Basuki mendapatkan dukungan dari tiga partai, yakni Golkar, Hanura, dan NasDem. PDIP dilirik untuk bergabung.
Simak: Ahok Ingin Bertemu Mega, Andreas: Siapa yang Butuh Siapa
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan Golkar menginginkan duet Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Alasannya pasangan ini dianggap berprestasi dan solid.
"Kami bicara ke PDIP. Golkar tidak keberatan kalau pasangan yang kompak ini jadi lagi," kata Idrus, Selasa lalu.
ARKHELAUS W. | AHMAD FAIZ