TEMPO.CO, Bangkalan - Rekor tak pernah kalah setiap bertanding di Pulau Madura yang disandang Persipura Jayapura akhirnya pecah di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu petang, 30 Juli 2016. Boaz Salosa dan kawan-kawan takluk 2-0 oleh tim tuan rumah Madura United. Dua gol Madura dicetak gelandang Dane Milovanvic dan Bayu Gatra.
Meski secara statistik Persipura lebih mendominasi penguasaan bola, semua upaya menjebol gawang Madura yang dijaga Herry Prasetyo tak pernah berhasil.
Pelatih Persipura, Jafri Sastra, mengatakan kemandulan timnya terjadi karena belum padunya pemain senior dan muda. Pada pertandingan ini, Persipura memainkan enam talenta mudanya. "Madura beruntung, enam pemain inti kami cedera," kata Jafri seusai pertandingan.
Menurut Jafri, karena banyak pemain cedera, dia terpaksa mengubah taktik, salah satunya menarik Boaz Salosa bermain sebagai gelandang. Cara ini tampak kurang efektif karena praktis selama pertandingan suplai bola kepada penyerang Persipura minim.
Meski kalah, Jafri mengaku senang melihat kemampuan para talenta muda Persipura. "Madura United beruntung," ujarnya sekali lagi.
Adapun pelatih Madura United, Gomes De Oliviera, mengatakan pertandingan melawan Persipura adalah pertandingan tersulit sepanjang bulan Juli. "Persipura tim hebat. Saya tahu kekuatan tim ini, kualitas pemainnya luar biasa," tuturnya.
Meski Persipura banyak menurunkan pemain mudanya, Gomes melihat hal itu sama sekali tidak menguntungkan timnya. Kemenangan itu, kata dia, diraih karena pemain Madura United disiplin dan fokus. "Dua gol yang kami buat karena semua pemain fokus. Setiap ada peluang dimanfaatkan semaksimal mungkin," ucapnya.
Atas kemenangan tersebut, Madura United menggeser Arema Cronus dari puncak klasemen ISC. Saat ini Laskar Sape Kerrap mengemas total 30 poin dari 14 laga. Namun Arema yang saat ini mengemas 27 poin berpeluang menggeser kembali Madura United bila berhasil menaklukkan PS TNI pada pertandingan berikutnya.
MUSTHOFA BISRI