Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Perempuan Lebih Bebas Pilih Mainan daripada Lelaki

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi anak bermain puzzle. ohbaby.co.nz
Ilustrasi anak bermain puzzle. ohbaby.co.nz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian mengungkapkan kenapa anak laki-laki cenderung memilih bermain truk, bola, dan berbagai benda bergerak lainnya, ketimbang boneka, yang lebih banyak dipilih oleh anak perempuan. Para peneliti dariUniversity College London dan City University mempelajari kecenderungan dan pilihan yang berbeda terhadap mainan pada anak lelaki dan perempuan sejak mereka bayi.

Para peneliti memilih 101 bayi dan membaginya ke dalam tiga kelompok. Yakni, bayi berumur 17 bulan di mana pada usia ini dia sudah bisa menunjukkan kesukaan terhadap mainan; kelompok berikutnya bayi berumur 18-23 bulan, dan terakhir 24-32 bulan. Penentuan usia bayi menjadi penting karena pada masa ini, mereka belum mengenal jenis kelamin atau gender masing-masing. Dengan kata lain, pemilihan terhadap mainan murni atas keinginan sendiri.

Terhadap para bayi dari tiga kelompok usia itu, peneliti mengevalusi preferensi permainan yang mereka pilih. Mulai dari boneka barbie, boneka beruang berwarna pink, mainan peralatan memasak, mobil-mobilan, boneka beruang berwarna biru, dan bola. Bayi dan balita itu ditempatkan dalam sebuah ruangan di mana mereka bebas memilih mainan dalam tempo 5 detik sampai 3 menit, dan tak ada intervensi orang dewasa.

Pada balita, khususnya balita perempuan yang masuk kelompok usia 24-32 bulan, mereka memilih mainan lebih banyak ketimbang bayi dan balita laki-laki seusianya dan di bawah umur itu. Mainan yang dipilih oleh balita perempuan ini tak mengenal tipe apakah itu untuk lelaki atau perempuan. Sementara itu, bayi laki-laki yang berusia kurang dari 17 bulan menghabiskan 53,2 persen waktu mereka untuk bermain bola. Sedangkan anak perempuan menghabiskan waktu 49,8 persen waktu bermain masak-masakan.

Pemimpin riset, Dr. Brenda Todd dari City University mengatakan pada umumnya, balita laki-laki bermain dengan mainan 'laki-laki' lebih lama ketimbang menggunakan mainan perempuan. "Begitu juga sebaliknya, balita perempuan menggunakan mainan stereotipe anak perempuan lebih lama daripada mainan anak lelaki," ujarnya seperti dikutip dari Dailymail, Senin 18 Juli 2016.

Dari situ, para peneliti menyimpulkan semakin besar bayi laki-laki, maka semakin dia menyukai permainan yang memang 'tipe lelaki'. Sedangkan pada anak perempuan, asumsi ini tidak berlaku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk anak perempuan, ketika dia semakin dewasa, maka pengaruh gender dalam preferensi mainan yang dipilih semakin kecil. Dalam permainan video game misalnya, kemampuan laki-laki dan perempuan bisa saja sama. Hanya saja, diduga masih ada berbedaan ketertarikan antara lelaki dan wanita dalam bermain video game.

Lelaki cenderung fokus pada pencapaian di video game, semisal cepat naik level, terus menambah poin sehingga mencapai status tertentu, dan bersaing dengan orang lain. Adapun gammer perempuan lebih tertaik pada interaksi sosial dari permainan itu, sehingga membuat permainan berjalan dalam tempo yang lama.

Todd menjelaskan, stereotipe mainan memang lebih terasa pada anak lelaki ketimbang perempuan. "Tidak mengapa anak perempuan asyik dengan berbagai mainan -entah itu mainan anak lelaki maupun perempuan," ujarnya. "Artinya, anak perempuan bisa lebih mengeksplorasi banyak permainan.

DAILYMAIL | DINA ANDRIANI | RINI K

Berita lainnya:
Do's & Don'ts Saat Terlibat Asmara di Tempat Kerja
Nutrisi yang Dibutuhkan Kulit Ketiak Setelah Mencukur
Zara Dituduh Menjiplak, Heboh Hastag #BoycottZara

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

49 hari lalu

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

50 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.