TEMPO.CO, Malang - Ribuan orang, yang terdiri atas usia anak-anak hingga lanjut, berjubel menghadiri ritual sedekah bumi di Kelenteng Eng An Kiong, Senin, 29 Agustus 2016. Mereka berdesakan demi mendapatkan bingkisan berupa beras seberat 3 kilogram dan bihun secara gratis. Bingkisan itu dibagikan oleh Yayasan Tri Dharma Eng An Kiong.
"Upacara sedekah bumi dilakukan dengan membagikan paket sembako gratis untuk warga miskin," kata rohaniwan Klenteng Eng An Kiong, Bonsu Anton Priyono.
Sejumlah balita dan anak-anak menangis karena berdesak-desakan dan kepanasan. Panitia sedekah bumi, melalui pengeras suara, meminta masyarakat mendahulukan anak-anak dan lansia.
Anton menjelaskan, semua akan mendapat bingkisan yang sama. Apalagi tersedia 10 ribu paket bantuan. Dia berharap, jumlah penerima bantuan setiap tahun terus turun. Jika jumlah penerima paket sembako berkurang, kata Anton, ini adalah tanda kalau warga Kota Malang semakin sejahtera.
Anton menjelaskan, acara sedekah bumi atau King Hoo Ping merupakan upacara untuk mengenang arwah leluhur. Upacara ini digelar tiap tahun. Dalam ritual, umat Konghucu memanjatkan doa untuk arwah para leluhur.
Baca Juga:
Wali Kota Malang Mochamad Anton dan Kepala Kepolisian Resor Malang Kota Ajun Komisaris Besar Decky Hendarsono hadir dalam acara ritual sedekah bumi tersebut. Anton berharap, kepedulian terhadap warga miskin ditiru kelompok lain. "Turut membantu meringankan tugas menyalurkan kepada masyarakat tak mampu," katanya.
EKO WIDIANTO