TEMPO.CO, Bandung - Pemisahan bayi kembar dempet perempuan di Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin, Bandung, berlangsung 1,5 jam. Pasangan muda orang tua bayi kembar asal Ciamis, Jawa Barat, itu mengaku tegang saat menyaksikan operasi pemisahan anak pertama mereka.
Tim dokter menyiapkan operasi bedah sejak 07.30 WIB. Operasi dilakukan mulai pukul 12.19 WIB, Selasa, 27 September 2016. Orang tua bayi, Syarif, 24 tahun, dan Gina, 19 tahun, menyaksikan operasi dari layar monitor. Keluarga besarnya yang datang juga ikut melihat jalannya pemisahan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada tim dokter dan rumah sakit,” ujarnya pascaoperasi.
Pemisahan itu melibatkan 70 dokter spesialis. Tim dokter memisahkan lebih dulu hati (lever) kedua bayi yang saling melekat. Pemisahan hati itu sempat menyulitkan karena bagian yang menempel cukup tebal, berukuran 5-8 sentimeter.
Setelah berkutat hampir sejam, pemisahan hati berlangsung sukses dan selesai pada pukul 13.03 WIB. Setengah jam kemudian, kedua bayi yang dempet di bagian dada itu berhasil dipisahkan tulang rawan dadanya. Selanjutnya pada pukul 13.50, tim dokter selesai menutup dinding perut bayi. Tim dokter lain secara khusus menangani salah satu bayi yang mengalami kelainan jantung sejak lahir. Operasi salah satu bayi itu dilakukan mulai pukul 14.05 WIB.
Masalah utama operasi kali ini adalah adanya salah satu bayi yang mengalami kelainan jantung. Dokter bedah jantung anak RS Hasan Sadikin, Rachmat Budi Kuswiyanto, menuturkan ada kebocoran bilik jantung dan penyempitan saluran darah dari bilik jantung sebelah kanan. Sedangkan jantung bayi kembarannya tergolong normal. "Kelainan jantung itu kasusnya 1/1.000 bayi hidup. Bisa diatasi agar normal kembali lewat operasi."
ANWAR SISWADI