TEMPO.CO, Jakarta - Rasa lezat makanan cepat saji menggoda orang untuk mencicipinya. Hampir semua orang menggemari junk food. Sayangnya, kelezatan tersebut tidak diimbangi dengan kandungan gizi yang sehat. Jika konsumsi junk food tidak dibatasi, sangat mungkin tubuh akan mengalami kekurangan gizi, terutama pada anak-anak. Sebab, masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan.
Terlalu 'Berdaging', Miss Italia Di-bully
Untuk itu, langkah pertama yang harus dilakukan para orang tua adalah menjauhkan anak dari junk food. Pasalnya, menurut penelitian terbaru dari Western University di Ontario, semakin lama anak terekspos junk food, semakin tinggi kemungkinan anak mengkonsumsinya.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Canadian Journal of Public Health ini meneliti 659 anak usia 9-13 tahun di London selama dua minggu dengan bantuan alat pelacak GPS. Pelacak tersebut akan merekam ketika anak berada dalam jarak 45 meter dengan tempat di mana mereka berpotensi membeli junk food dan merekam berapa waktu yang mereka habiskan di sana.
Hasilnya, semakin lama anak berada di dalam toko, semakin besar kemungkinan mereka membeli junk food, seperti dilansir laman Brit+Co. Waktu yang paling sering bagi anak membeli junk food adalah dalam perjalanan pulang dari sekolah, terutama ketika dijemput orang tuanya.
Peneliti Dr Jason Gilliland mengatakan hasil riset ini seharusnya mendorong para pembuat kebijakan dan pihak terkait lain melarang toko-toko yang menjual junk food di sekitar area sekolah. Sebagai orang tua, Anda bisa mencegah anak jajan junk food bersama temannya. Sebab, perlu disadari bahwa peran orang tua sangat besar dalam menentukan kebiasaan makan anak.
Berita lainnya:
Ingin Handuk Anda Halus dan Lembut? Ini Triknya
Makan Gorengan, 1 dari 11 Alasan Pemicu Bau Badan
Menilik Eksperimen Warna-warni Rambut Michelle Hendra