INFO TRAVEL - Merealisasi target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) di 2019 mustahil bisa dikejar tanpa dukungan akses. Karena itu, Kemeterian Pariwisata dan Kementerian Perhubungan sepakat menambah seat capacity penerbangan bagi wisman.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyadari bahwa selama ini aksesibilitas masih menjadi penghalang utama pencapaian target kunjungan wisman ke Indonesia. Padahal, tiga rumus 3A (atraksi, akses dan amenitas) sebagai acuan pengembangan destinasi pariwisata harus seiring, tak bisa dipisahkan satu dengan lainnya.
Untuk itu, Menpar Arief roadshow ke beberapa airlines seperti Garuda Indonesia, Air Asia, Lion, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan berujung di Kementerian Perhubungan, guna memastikan penambahan seat capacity itu. “Bila tidak segera diatasi, maka hal itu akan menjadi problem besar pariwisata,” ujar Arief Yahya saat berkunjung ke Kementerian Perhubungan, Jumat, 21 Oktober 2016.
Dia menyebut, kapasitas tempat duduk yang ada saat ini hanya mampu menampung 12 juta wisman. Padahal, sebesar 75 persan mereka datang ke Tanah Air melalui jalur udara, hanya 24 persen yang menyeberang via Batam-Bintan dan 1 persen pelintas batas. Untuk mencapai target kunjungan di 2016 saja, dibutuhkan sebanyak 19,5 juta seats capacity.
Sedangkan tahun depan dengan target 15 juta wisman, butuh penambahan empat juta tempat duduk baru (23,5 juta seats). Kemudian, sebanyak 3,5 juta exstra seat tahun 2018 dan 2019 dibutuhkan 30 juta seat. Dalam perhitungan Arief, bila dilakukan dengan cara-cara biasa maka sejumlah target itu pasti tidak akan tercapai.
“Hitung-hitungannya tidak ketemu. Untuk mencapai target luar biasa, dibutuhkan cara tidak biasa yang mengacu pada 3A (airlines, airport, dan authority). Karena itulah kami harus duduk bersama di sini (Kemenhub). Saya bersyukur, Pak Budi Karya Sumadi setuju menambah seat capacity penerbangan bagi wisman,” pungkas Menpar Arief Yahya. (*)