Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tour de Linggarjati, Atlit Jawa Barat Borong Juara Etape I

image-gnews
Ilustrasi balap sepeda. ANTARA
Ilustrasi balap sepeda. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Kuningan - Tiga atlit asal Jawa Barat borong juara pada etape pertama balap sepeda Tour de Linggarjati, Jumat sore, 28 Oktober 2016, setelah mereka mengalahkan lawan-lawannya.

Agung Alisyahbana, 32 tahun, asal Tasikmalaya memasuki finish terdepan dengan waktu 120 menit hanya terpaut 3 detik dengan rekan satu timnya, Jamal Ibatullah, 19 tahun dari Sumedang. Keduanya dari tim KFC Indonesia, disusul juara ketiga, atlit Garut, Ryan Ariehaan, 37 tahun, dari SAKB Jakarta yang melesat sendiri mendekati garis finish.

Sejak start, Agung Alisyahbana, memimpin di depan. Sampai kilometer 32,5 di tanjakan ekstrim atau King Off Moutain Cileuleuy, Bayuning, Agung masih memimpin bertaut 10 detik dengan pembalap lainnya.

“Pada KOM Cileuleuy, saya perkirakan tanjakan 32 derajat cukup menguras tenaga,” kata Agung kepada Tempo.

Setelah melintasi KOM, Agung merasa segar kembali namun jalan sempit dan tikungan tajam membuat atlit peraih juara 3 Tour de Singkarak (katagori altit Indonesia) lebih berhati-hati.

Selepas daerah Cigugur, Agung terus memacu sepedanya hingga daerah Cilimus. Jamal menyusul mendampingi Agung ketika sampai Bandorasa, keduanya terus melaju hingga garis finish.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semenara itu, Ryan, untuk kali keduanya mengikuti Tour de Linggarjati, sebelumnya pernah terjatuh di tikungan dan turunan tajam daerah Darma, hingga tidak bisa melanjutkan karena cedera.

“Alhamdulillah, tahun ini saya dapat juara ketiga, untuk menebus kekalahan saya tahun lalu. Etape pertama ini cukup sulit, banyak tikungan dan turunan tajam dengan kondisi jalan sempit, saya tidak mau mengulangi kesalahan tahun lalu,” ujarnya.

Etape kedua Sabtu, 29 Oktober 2016, mengambil start di gedung perundingan Linggarjati dan finish di Waduk Darma dengan jarak tempuh 131,72 kilometer.

Tantangan etape kedua tidak ekstrim seperti etape pertama. Para atlet diuji kecepatan melintasi jalan pedesaan yang sempit ditengah areal pesawahan. Tantangan berat ketika mereka memasuki KOM di kilometer 117 sebelum garis finish.

DEFFAN PURNAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

11 hari lalu

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

Meski ada peningkatan, jumlah pengunjung pada libur Lebaran tahun ini belum sebanyak tahun lalu


Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

37 hari lalu

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

Setiap pengelola objek wisata di Kuningan diharapkan bisa menyiapkan lokasi wisata dengan baik untuk libur Idul Fitri tahun ini.


Pasca Coblosan Pemilu 2024, Ini 7 Destinasi Wisata Air di Kuningan dan Tiketnya

13 Februari 2024

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Pasca Coblosan Pemilu 2024, Ini 7 Destinasi Wisata Air di Kuningan dan Tiketnya

Kabupaten ini kaya akan lokasi wisata. Berikut tujuh destinasi wisata air di Kuningan bisa Anda kunjungi usai mencoblos Pemilu 2024.


5 Kuliner Khas Kuningan yang Patut Anda Coba, Salah Satunya Nasi Kasreng

13 Februari 2024

Nasi Kasreng. Instagram/kuninganfoodies
5 Kuliner Khas Kuningan yang Patut Anda Coba, Salah Satunya Nasi Kasreng

Aneka kuliner khas Kuningan, Jawa Barat itu bahkan bisa menjadi buah tangan untuk Anda bawa pulang.


Libur Lebaran, Jalur Wisata di Kuningan Dipadati Kendaraan Wisatawan

23 April 2023

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Libur Lebaran, Jalur Wisata di Kuningan Dipadati Kendaraan Wisatawan

Kabupaten Kuningan kerap menjadi destinasi wisata bagi sejumlah masyarakat yang hendak menikmati waktu libur Lebaran.


Sopir Bupati Kuningan Ngebut dan Ngantuk di Siang Bolong, Begini Akibatnya

4 April 2023

Ilustrasi mobil kecelakaan tunggal. thebalance.com
Sopir Bupati Kuningan Ngebut dan Ngantuk di Siang Bolong, Begini Akibatnya

Mobil Toyota Hilux yang ditumpangi Bupati Kuningan menabrak bengkel las, empat sepeda motor yang parkir, berikut dua pengguna motor.


Info Gempa Terkini BMKG: Gempa Darat Dangkal di Kuningan

22 Desember 2022

Ilustrasi gempa. abcnews.com
Info Gempa Terkini BMKG: Gempa Darat Dangkal di Kuningan

Gempa darat lain yang terjadi di Jawa Barat. Warga di Kuningan langsung teringat dan berempati kepada korban gempa di Cianjur.


Simpel Legit Nasi Kasreng, Makanan Khas dari Luragung, Kuningan

15 Juli 2022

Nasi Kasreng. Foto: TelusuRI| Nita Chaerunisa.
Simpel Legit Nasi Kasreng, Makanan Khas dari Luragung, Kuningan

Menurut masyarakat setempat, nasi kasreng bermula dari seorang penjual warung nasi yang bernama Kasri, warga asli Luragung pada 1970-an.


Polisi Tangkap Pencuri Bermodus Petugas Vaksinasi

16 Februari 2022

Ilustrasi pencurian atau pembobolan rumah. chronicle.co.zw/
Polisi Tangkap Pencuri Bermodus Petugas Vaksinasi

Empat dari lima pencuri itu adalah ibu rumah tangga.


Makam Adat Dilarang, Masyarakat Sunda Wiwitan Sebut Intoleransi

23 Juli 2020

Masyakat penganut kepercayaan sunda wiwitan yang berada di kaki gunung cermai membawa hasil bumi dalam upacara Seren Taun 22 Rayagung 1947  di Kuningan, Jawa Barat, 17 Oktober 2014. Acara tersebut merupakan ungkapan syukur atas suka duka dalam bidang pertanian. TEMPO/Nurdiansah
Makam Adat Dilarang, Masyarakat Sunda Wiwitan Sebut Intoleransi

Akur Sunda Wiwitan di Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dibuat kaget dengan peyegelan pembangunan makam sesepuh mereka oleh satpol PP.