TEMPO.CO, Michigan - Jika Anda berpikir laut adalah tempat terasin di bumi, hampir benar. Air membentuk lebih dari dua pertiga dari permukaan planet kita, dan 96 persen air bumi ada di air laut. Air laut berisi ribuan miliaran ton garam yang terlarut. Tapi ada tempat di planet kita yang memiliki air jauh lebih asin daripada di laut.
Tempat yang paling terkenal adalah Laut Mati, yang terletak di perbatasan Yordania dan Israel. Air di sana sekitar 10 kali lebih asin daripada air laut. Namun itu hanya urutan kelima air terasin di bumi. Laut Mati juga bukan benar-benar sebuah laut. Laut Mati adalah sejumlah besar air garam yang sebagian tertutup oleh tanah.
Laut mati adalah danau dengan hiper-salinitas (hypersaline)—memiliki kandungan sodium klorida yang sangat tinggi—terdalam di dunia yang mencapai kedalaman 330 meter, dan secara luas dikenal sebagai titik terendah di darat. Meski telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir, ahli geologi Israel percaya Laut Mati berangsur stabil dan tak pernah mati. Akibatnya, di masa depan Laut Mati bisa benar-benar menjadi air terasin di dunia.
Tempat yang lebih asin daripada Laut Mati terletak di Antartika. Ini berupa kolam seluas 3 hektare. Kedalamannya hanya 10 sentimeter, tak cukup dalam untuk bisa mendayung di sana. Dua pilot helikopter yang menemukan kolam yang mengandung 44 persen garam itu memberinya nama kolam Don Juan.
Namun, belum diketahui alasan di balik maksud dua pilot itu menamai kolam tersebut dengan Don Juan, tokoh fiksi yang terkenal sebagai sebutan untuk laki-laki "playboy" penakluk wanita di Spanyol dan Italia.
“Penyebab hiper-salinitas kolam ini tak sepenuhnya dapat dipahami,” kata ahli geologi Jay Dickson dari California Institute of Technology di Pasadena. Dia telah bertahun-tahun mempelajari kolam ini dan merekam bagaimana perubahannya.
“Salah satu faktor penting dari Don Juan adalah ia berupa cekungan tertutup,” kata Dickson. Sebuah cekungan terbuka memiliki aliran air ke dalam dan keluar. Cekungan tertutup tidak memilikinya, sehingga air dan garam dibawa ke kolam tidak bisa keluar.
Pada titik ini, air dapat membeku atau menguap. Kolam Don Juan memiliki begitu banyak garam dan membuat suhunya menjadi dingin mencapai -53 derajat Celsius. Akibatnya, jika air menguap, garamnya akan tertinggal dengan sebagian air yang lain. “Ini adalah proses bagaimana ia bisa begitu pekat,” kata Dickson. Ia mengatakan para peneliti masih mencoba mencari tahu dari mana air garam berasal.
Permukaan yang mengandung garam terbesar di dunia juga ditemukan di Bolivia. Namanya Salar de Uyuni. Cekungan seluas lebih dari 10.500 kilometer persegi itu terbentuk ketika mega-danau prasejarah mengering.