Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Temuan Artefak Patahkan Asumsi Awal Kedatangan Manusia Purba  

image-gnews
Sebuah lukisan manusia purbakala berbentuk telapak tangan di Kawasan Situs sejarah Leang. Diperkirakan lukisan ini telah berusia ribuan tahun, dan dibuat oleh manusia pada peradaban prasejarah. Pangkep, Sulsel, 20 Agutus 2015. TEMPO/Iqbal Lubis
Sebuah lukisan manusia purbakala berbentuk telapak tangan di Kawasan Situs sejarah Leang. Diperkirakan lukisan ini telah berusia ribuan tahun, dan dibuat oleh manusia pada peradaban prasejarah. Pangkep, Sulsel, 20 Agutus 2015. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Manusia mulai mendiami pedalaman Australia 10.000 tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Para ilmuwan mengatakan hal itu pada Kamis, 3 November 2016, setelah mereka menemukan ribuan artefak dan tulang di batu tempat perlindungan di pedalaman terpencil.

Orang-orang diperkirakan telah tiba di Australia sekitar 50.000 tahun silam. Namun waktu mereka menetap di pedalaman yang gersang itu, penggunaan perkakas, dan interaksi mereka dengan binatang purba masih diperdebatkan.

Para peneliti mengatakan temuan di Flinders Ranges, Australia Selatan, 450 kilometer dari ibu kota negara bagian Adelaide, menunjukkan bahwa manusia menduduki daerah itu dari 49.000 sampai 46.000 tahun silam. "Kami menyajikan bukti dari batu tempat perlindungan Warratyi di pedalaman selatan yang menunjukkan bahwa manusia menduduki daerah tandus Australia sekitar 49.000 tahun silam atau 10.000 tahun lebih awal dibanding laporan sebelumnya," kata para peneliti yang dipublikasikan di jurnal Nature.

Beberapa benda yang ditemukan dari lapisan-lapisan sedimen juga menunjukkan penggunaan teknologi di Australia, seperti perkakas tulang (40.000 sampai 38.000 tahun lalu) dan pigmen seperti merah (49.000 sampai 46.000 tahun lalu). "Itu melengkapi pekerjaan yang dilakukan di pesisir Australia. Itu cocok dengan ambang batas tanggal antara 45.000 sampai 50.000 (tahun lalu)," kata arkeolog dari La Trobe University di Australia Selatan, Giles Hamm, peneliti yang memimpin riset tersebut.

"Yang berbeda adalah situs tertuanya di bagian paling selatan benua. Itu menunjukkan bahwa orang bergerak sangat cepat di sekitar benua dan bagian dalam benua. Jika orang datang 50.000 tahun lalu, artinya orang mungkin bergerak ke segala arah. Dan kita sudah mendapat beberapa bukti genetik baru yang mungkin juga menambah data mengenai pertanyaan itu," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi yang juga melibatkan University of Adelaide, Flinders University, dan Clifford Coulthard dari Adnyamathanha Traditional Lands Association itu menemukan 4.300 artefak, tiga kilogram tulang, oker, dan materi tumbuhan. Temuan bongkah tulang diidentifikasi berasal dari Diprotodon optatum, marsupial–kelompok  mamalia yang betinanya memiliki kantung–terbesar yang diketahui.

Ahli megafauna, Gavin Prideaux, dari Flinders University mengatakan temuan cangkang telur yang terkait dengan burung raksasa yang sudah punah menunjukkan bahwa manusia berinteraksi dengan binatang kuno. "Manusia terbukti hidup berdampingan dengan binatang-binatang ini dan memburu mereka. Karena itu, ide bahwa tidak ada interaksi antara manusia dengan binatang-binatang ini sekarang bisa ditaruh di tempat tidur," kata Prideaux seperti dikutip kantor berita AFP. *

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

1 hari lalu

Petugas menurunkan sapi impor dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

Kementan akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia.


Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

3 hari lalu

Petugas Airnav memantau pergerakan pesawat di menara kontrol Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat 29 April 2022. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum di semua moda transportasi mengalami peningkatan pada H-5 Lebaran 2022. Sementara itu, secara kumulatif sejak H-7 Lebaran 2022 pergerakan penumpang transportasi udara tercatat merupakan yang tertinggi. TEMPO/Subekti.
Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

6 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya

6 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya

Australia akan memperketat aturan visa bagi pelajar asing setelah angka migrasi kembali mencapai rekor tinggi.


Petinggi Kantor Berita ABC Australia Dituntut Mundur karena Pecat Jurnalis Pengkritik Israel

8 hari lalu

Antoinette Lattouf. Dok. Antoinette Lattouf
Petinggi Kantor Berita ABC Australia Dituntut Mundur karena Pecat Jurnalis Pengkritik Israel

Staf lembaga penyiaran publik Australia ABC menuntut pengunduran diri kepala konten, Chris Oliver-Taylor atas pemecatan jurnalis Antoinette Lattouf


Pesawat Jetstar Tujuan Bali dari Melbourne Putar Balik Gara-gara Penumpang Mengamuk

8 hari lalu

Jetstar Asia menambah penerbangandari Singapura ke Jakarta
Pesawat Jetstar Tujuan Bali dari Melbourne Putar Balik Gara-gara Penumpang Mengamuk

Seorang penumpang Jetstar mengamuk di dalam pesawat hingga menyebabkan penerbangan tujuan Bali itu dibatalkan.


13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

8 hari lalu

Australia dalam sepekan harus menyiapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona di resor ski. Foto: @thredboresort
13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

Studi hujan salju di masa depan mengungkap ladang ski dipaksa naik ke dataran lebih tinggi dan terpencil. Ekosistem pegunungan semakin terancam.


Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

10 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.


Mengenal Manggis Purwakarta yang Sukses Tembus Pasar China

13 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Mengenal Manggis Purwakarta yang Sukses Tembus Pasar China

Manggis menjadi salah satu produk pertanian unggulan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, setelah berhasil menembus pasar China.


Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

13 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengumumkan Australia akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA.