TEMPO.CO, Singapura - Amazon siap memperbesar kehadirannya di Asia. Beberapa bulan setelah mengucurkan dana US$ 3 miliar ke bisnisnya di India dan seminggu setelah itu diam-diam memperkenalkan layanan Prime di Cina, rencana masuk ke Asia Tenggara pada tahun depan telah muncul.
Raksasa retail Amerika Serikat itu saat ini tidak menawarkan layanan lokal di Asia Tenggara, tapi bersiap memasuki wilayah tersebut melalui peluncuran di Singapura.
Amazon diam-diam mengakuisisi aset, termasuk truk berpendingin, dan merekrut karyawan baru sebagai bagian dari inisiatif yang dipimpin oleh Kepala ASEAN Steven Scrive, menurut dua sumber yang dekat dengan perusahaan kepada TechCrunch, Rabu, 2 November 2016.
"Rencana saat ini adalah meluncurkan layanan tertentu di Singapura pada kuartal pertama 2017," kata salah satu sumber.
Perusahaan Amerika ini awalnya cenderung menawarkan layanan pengiriman Prime bersama layanan grosir AmazonFresh di Singapura. Awal tahun ini, Amazon membuat penawaran untuk mengakuisisi Redmart, sebuah start-up pengiriman grosir di Singapura yang didukung salah satu pendiri Facebook, Eduardo Saverin, namun tawaran itu dianggap terlalu rendah dan ditolak.
Techcrunch melaporkan pekan lalu bahwa Redmart sedang dalam pembicaraan untuk diakuisisi oleh Lazada, perusahaan e-commerce tempat Alibaba menginvestasikan dana US$ 1 miliar awal tahun ini.
Amazon menolak untuk masuk kembali membicarakan akuisisi, meskipun dikontak Redmart, dan memutuskan membangun operasi sendiri.
Baca:
Teknologi Microsoft Ini Membuat Chrome Lebih Cepat
Penjualan Tablet Samsung Kuartal III 2016 Turun
Polytron Luncurkan Ponsel Premium Prime 7S
Asia Tenggara adalah rumah bagi lebih dari 600 juta konsumen dan, meski online dan diperkirakan mencapai kurang dari lima persen dari semua perdagangan hari ini, ekonomi digitalnya diperkirakan akan tumbuh secara signifikan selama dekade berikutnya.
Alibaba telah melangkah ke wilayah ini melalui investasi di Lazada, perusahaan pengiriman SingPost, dan perusahaan pembayaran Ascend Money. Amazon bersaing keras dengan Paytm yang didukung Alibaba, Flipkart dan, Snapdeal di India, dan telah memutuskan bahwa sekarang adalah waktunya untuk bersaing di Asia Tenggara.
Sudah ada pembicaraan spekulatif bahwa Amazon memiliki rencana ke Indonesia, negara terpadat keempat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Namun sumber mengatakan kepada Techcrunch bahwa Amazon sepenuhnya terfokus pada ekspansi ke Singapura pada saat ini.
Itu cukup beralasan karena Singapura tidak hanya lebih kecil dan lebih mudah untuk dilayani dari perspektif operasional. Namun tingkat pembelanjaan konsumen dan budaya konsumen lebih dekat dengan pasar Barat, di mana Amazon tumbuh subur.
Pasar negara berkembang lainnya akan membutuhkan tingkat adaptasi yang lebih besar. Hal ini membuat Singapura sebagai pilihan pertama untuk menjadi titik berlabuh dan kantor pusat untuk kawasan ini.
TECHCRUNCH | ERWIN Z