TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang dari berbagai daerah diperkirakan datang ke Jakarta untuk berunjuk rasa atas kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 4 November 2016.
Untuk menampung para demonstran, beberapa warga Jakarta menyediakan tempat menginap gratis selama berada di Jakarta, antara lain Kafila Internasional Islamic School di Ciracas, Jakarta Timur. "Sampai saat ini yang mendaftar 273 orang dari berbagai daerah di Indonesia," kata Yan Fajar, pengelola Kafila Sport Center, unit di Kafila Internasional Islamic School, pada Kamis, 3 November 2016.
Mereka berasal dari Bondowoso (40 orang), Yogyakarta (delapan orang), Batam (satu orang), Tasikmalaya (50 orang), Sumatera Selatan (30 orang), Lumajang (sembilan orang), Bandung (dua orang), Bogor (80 orang), Bali (sepuluh orang), Purwokerto (tujuh orang), Kerawang (30 orang), Palembang (lima orang), dan Sumedang (tiga orang).
Yan menjelaskan, pihaknya tidak menerima rombongan besar lagi karena kapasitas ruang penginapan terbatas. Mereka masih menerima kelompok di bawah lima orang. Sampai hari ini, para pendaftar belum tiba.
Menurut Yan, rasa kemanusiaanlah yang membuat pengelola tempat olahraga ini bersedia menerima tumpangan bagi demonstran. "Daripada telantar tak jelas di Jakarta," ujar Yan.
Namun peraturan tetap diberlakukan bagi calon penginap, seperti dilarang membawa anak kecil. Apabila tetap membawa, anak tersebut tidak diperkenankan ikut aksi. "Ini bukan acara rekreasi," tuturnya.
Pihak pengelola belum pernah menerima tumpangan peserta aksi semacam ini. "Hanya atlet yang pernah menginap," ucapnya. Maka pengelola akan mendata peserta dengan detail. Kafila Sport Center memiliki dua lapangan futsal dan dua lapangan badminton.
Yayasan Kafila sendiri memiliki unit kegiatan pada bidang pendidikan, yaitu pesantren. Yan menjelaskan, pihaknya memilih netral dalam menghadapi aksi 4 November. "Murni hanya memberikan fasilitas penginapan," katanya.
Solidaritas yang sama dilakukan Yayasan Peduli Pemuda Indonesia (Youthcare) di Jalan Batu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pemilik Yayasan Youthcare, Moh Kusnan, 30 tahun, mengatakan akan kedatangan relawan demo dari luar kota.
Dia menyediakan tempat untuk para relawan setelah menerima pesan berantai dari relawan yang ada di Jakarta. "Hingga saat ini, yang konfirmasi datang sudah 18 orang," ujar Kusnan, Kamis, 3 November.
Kusnan menjelaskan, relawan yang mendaftar ke yayasannya ada 120 orang. Dia kemudian berkomunikasi dengan yayasan atau lembaga lain yang menyediakan tempat penginapan, sehingga para pengunjuk rasa disebar ke lokasi terdekat dari kawasan Monas, antara lain masjid Bank Indonesia di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
"Jadi yang sudah dipastikan menginap disini ada 18 orang," ujar Kusnan. Relawan yang rata-rata berusia 18-30 tahun itu berasal dari Pekanbaru berjumlah enam orang dan Pekalongan 12 orang. Kedatangan relawan demo diperkirakan Kamis malam ini, sekitar pukul 21.00.
Kusnan mengatakan para pengunjuk rasa bakal menginap di Rumah Quran Youthcare, yang berada 500 meter dari Yayasan Youthcare. Pukul 09.00 keesokan harinya, mereka menggunakan transportasi umum bus Transjakarta menuju lokasi demo. Mereka berencana salat Jumat di Masjid Istiqlal.
MARIA FRANSISCA | ALAN KUSUMA | UWD