TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta warga Jakarta tidak takut dan khawatir akan keamanan mereka akibat demonstrasi yang akan berlangsung Jumat besok, 4 November 2016. Permintaan serupa juga ditujukan JK kepada para investor. Menurut JK, tidak perlu takut akan efek demonstrasi, yang sesungguhnya ditujukan untuk calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Demonstrasi di negara demokrasi adalah hal biasa dan saya yakin tidak akan menghambat kegiatan ekonomi," ujar JK saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Kamis, 3 November 2016.
JK mengaku yakin demonstrasi besok tidak akan berakhir rusuh karena ia memandang Islam sebagai agama yang tidak mengajarkan kekerasan. Kalau seorang Muslim menggalakkan kekerasan, maka hal itu tidak akan dianggap sebagai rahmat. "Jangan sampai rusak karena perilaku. Jangan lupa, Islam itu Rahmatan lil'alamin. Kalau ada yang merusak, bukan rahmat itu," ucapnya.
Sejumlah organisasi massa Islam, termasuk Front Pembela Islam (FPI) akan menggelar demonstrasi di Istana Kepresidenan, besok. Mereka mendorong penuntasan perkara dugaan penistaan agama oleh Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok dianggap menistakan agama saat meminta warga Kepulauan Seribu, akhir September lalu, agar tidak mau dibohongi orang yang menggunakan surat Al Maidah untuk menyerangnya. Adapun surat itu kerap ditafsirkan sebagai perintah bagi Muslim untuk tidak memilih pemimpin non-Muslim.
Baca Juga:
Adapun reaksi investor terhadap rencana demonstrasi itu ditandai dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung dalam posisi menunggu (wait and see).
Nilai transaksi sepanjang siang tadi hanya Rp 2 triliun dibanding pada hari-hari biasa yang bisa mencapai sekitar Rp 3 triliun. Aksi wait and see sebelum melakukan transaksi saham diperkirakan akan berlangsung hingga demonstrasi berlangsung.
ISTMAN MP
Baca juga:
Rizieq Shihab Minta Polisi Tangkap Ahok Besok
SBY Protes Intelijen, Ini Kata Jokowi dan JK
Begini Taktik Pasukan Asmaul Husna Hadapi Demo 4 November