TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, dan Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal TNI Teddy Lhaksmana WK menemui Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pada Kamis, 3 November 2016.
Kedua jenderal itu melihat langsung pemeriksaan Rizieq Shihab di Bareskrim sebagai saksi ahli kasus dugaan penistaan agama oleh calon Gubernur Jakarta Basuki Purnama alias Ahok.
Keduanya kemudian bertemu dengan Rizieq di kantor Bareskrim di Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Mereka membicarakan rencana unjuk rasa Bela Islam II pada Jumat, 4 November 2016 di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Iriawan mengatakan polisi akan mengawal unjuk rasa itu agar berjalan aman. Dia mengatakan Rizieq berjanji untuk menjaga unjuk rasa tetap damai. "Habib Rizieq mengatakan bahwa demo besok akan damai, tertib, dan anam. Kami akan pegang komitmen dari yang bersangkutan," kata Iriawan kepada wartawan.
Iriawan menanyakan lagi tentang rute yang akan dilalui demonstran. Menurut Iriawan, dia dan Pangdam Jaya telah bertemu Rizieq sebelumnya dan Rizieq berjanji hanya rute-rute yang disebutkannya itu yang akan dilalui pendemo.
Menurut Iriawan, titik kumpul pendemo yang terbesar yaitu di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Ada pula titik kumpul di masjid-masjid wilayah lain.
"Hasil komitmen saya bersama korlap, dari Istiqlal kemudian keluar setelah salat Jumat," kata Iriawan. Dari Istiqlal, massa berjalan kaki melewati Hotel Borobudur di sekitar Lapangan Banteng lalu melalui Jalan Pejambon.
Belok ke Gereja Immanuel di depan Gambir. Kemudian dari kantor Bareskrim (di gedung Kementrian Kelautan dan Perikanan) belok kanan, Jalan Medan Merdeka Selatan, ke depan Kedutaan Besar Amerika dan kantor Wakil Presiden.
Selanjutnya, pengunjuk rasa akan ke Balai Kota, samping kantor Wapres. Kemudian, rombongan menuju Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Barat dan menyusuri jalan ini menuju Istana Kepresidenan.
Ujung rute demonstran Aksi Bela Islam II adalah di depan Istana Kepresidenan yang biasa ditempati orang-orang berdemo di sana. "Kami akan sampaikan orasi-orasi," kata dia.Koordinator Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPFMUI) Munarman
Iriawan mengatakan Rizieq juga berjanji setelah dia dan para wakilnya menyampaikan petisi ke Istana, maka demonstran akan bubar. "Saya meminta komitmen itu ke beliau."
Iriawan mengatakan batas waktu unjuk rasa adalah pukul 18.00 WIB. "Mudah-mudahan sebelum itu bisa bubar," katanya. Dia menjelaskan tujuan unjuk rasa ini adalah bagaimana petisi mereka bisa diterima pemerintah, yaitu Presiden atau orang yang mewakili Presiden.
Berdasarkan surat pemberitahuan yang diterima Mabes Polri, pengunjuk rasa yang menamakan diri Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPFMUI) berjumlah 100.000 orang.
Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto mengatakan puluhan ribu massa dari HTI sudah siap turun. "Kami akan berbaur dengan umat," kata dia.
Untuk mengamankan aksi unjuk rasa, aparat keamanan menerjunkan 20.000 personil gabungan Polri dan TNI. Kepala Bagian Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan para personil akan disebar di sejumlah objek vital ibu kota. "Kami akan stand by, jadi kalau ada pergeseran pasukan kami bisa bergerak cepat," ujarnya.
REZKI ALVIONITASARI | AHMAD FAIZ | INGE KLARA