TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan TNI dan kepolisian di kawasan Taman Demokrasi diperketat. Sekitar tujuh truk TNI berdatangan memasuki Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Puluhan pasukan berkuda juga ditarik masuk Monas untuk mengelilingi demonstran.
Pasukan dikerahkan karena adanya gejolak massa. "Ayo, jangan mundur, kita tangkap Ahok malam ini juga," tutur koordinator demonstran. Habib Haikal dari Jawa Timur juga meneriakkan orasi bergelora untuk mengajak massa menangkap Ahok. "Saya datang jauh-jauh tidak lain untuk itu ke sini," tutur dia.
Baca Pula
Khotbah Jumat 4 November, Ustad Solmed: Semoga Ahok Diperiksa
Diperiksa Senin Depan, Ahok Dipersilakan Membawa Saksi
"Saya bilang ke istri saya, saya pasrahkan, tolong jaga anak-anak kita," kata Haikal. "Sekali lagi, saya tanyakan ke polisi, kami datang ke sini untuk memuliakan Al-Quran. Apakah kalian sudah mempasrahkan anak-anak kalian?"
Sekitar 19.00 WIB, polisi dan TNI bergerak mengerumuni massa. Pasukan Brimob yang tak membawa senjata juga ditarik masuk barak untuk mengambil perlengkapan antihuru-hara. Kondisi kian memanas saat demonstran meneriakkan takbir.
Kondisi mencekam sempat mereda saat azan Isya dikumandangkan. Muazin mengambil mikrofon dan melantunkan azan. Tapi, sesaat azan usai, kondisi kembali riuh.
AVIT HIDAYAT
Simak Pula
HOAX: Berita Ahok Mundur dari Pilkada DKI 2017
Khotbah Jumat 4 November, Ustad Solmed:Semoga Ahok Diperiksa