TEMPO.CO, Jakarta - Dua personel kepolisian yang menjadi korban kericuhan unjuk rasa Aksi Bela Islam di depan Istana Merdeka, Jumat, 4 November 2016, tiba di Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya. Kedua korban dari kepolisian itu mendapat perawatan intensif. Keduanya ialah Inspektur Dua Lutfi Hayata dan Brigadir Surdin.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono pun membenarkan kabar tersebut. Menurut keterangan Awi, Lutfi mengalami luka di jari tangan sebelah kiri akibat terkena pukulan kayu. Sedangkan Brigadir Surdin mengalami luka robek di bagian hidung. Diduga luka tersebut karena pukulan bambu.
Baca Juga
Ini Isi Pembicaraan JK dan Perwakilan Demonstran 4 November
Saat Demonstran Kepung Istana, Rupanya Ini yang Diperbuat Ahok
"Keduanya korban pelemparan botol minuman, kayu, dan bambu oleh massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di sana (Istana)," kata Awi saat dimintai konfirmasi, Jumat. Korban dari kepolisian itu adalah buntut kericuhan terjadi dalam Aksi Bela Islam di depan Istana Negara RI antara polisi dan pengunjuk rasa, Jumat, 4 November 2016.
Polisi sempat menembakkan gas air mata setelah massa membakar ban. Dikabarkan massa bergerak menuju gedung DPR RI melewati Jalan Sudirman. Di DPR rencananya mereka ingin menuntut DPR/MPR melakukan sidang istimewa untuk melengserkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Adapun Ahok tersandung kasus penistaan agama dalam pidatonya yang disampaikan saat berkunjung ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. Para demonstran menuntut Presiden Joko Widodo segera menuntaskan kasus penistaan agama yang menjerat Ahok.
INGE KLARA
Baca Pula
Militan Suriah: Hukum Ahok atau Peluru Kami yang Menghukum
Diancam Militan Suriah, Ahok: Gue Calon Sekjen PBB Kali, Ya!