Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masalah Ketidakseimbangan Hormon yang Memicu Kegemukan

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi kegemukan. Livescience.com
Ilustrasi kegemukan. Livescience.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh sudah dirancang untuk mengirimkan sinyal bila ada sesuatu yang tak beres. Namun kita sering terlalu sibuk untuk mendengarkan ‘suara’ peminta perhatian tersebut. Banyak orang yang sudah melihat dan menyadari tanda-tanda ketidakseimbangan hormon setiap harinya. Tapi kebanyakan dari mereka mengabaikannya sampai bertahun-tahun. Tidak memberi perhatian serius dan berusaha mengatasinya.

Ketidakseimbangan hormon sering memicu kelebihan berat badan dan cara mengatasinya tak cukup dengan diet saja. Tubuh tetap saja gemuk meski pola makan sudah diperbaiki dan olahraga semakin rutin. Berikut ini masalah ketidakseimbangan hormon yang bisa memicu kegemukan, seperti dilansir Rodale Wellness:

1. Hypothyroidism
Kekurangan hormon tiroid bisa membuat sistem tubuh melambat. Para penderita hypothyroidism akan merasakan kelelahan, cenderung banyak tidur, sembelit, dan berat badan naik. Kulit juga sangat kering, rambut rontok, rambut bercabang, kuku pecah-pecah, kurang berkeringat saat berolahraga, tidak subur, daya ingat lemah, depresi, libido menurun, sering merasa dingin, dan tak mampu menurunkan berat badan adalah gejala lain masalah ini.

2. Kelebihan insulin
Insulin adalah zat penting yang fungsi utamanya memproses gula dalam aliran darah, membawanya ke sel-sel untuk digunakan sebagai sumber tenaga atau menyimpannya sebagai lemak. Ada beberapa penyebab kelebihan insulin, tapi yang paling sering adalah stres, mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat tak sehat, serta kurang asupan protein, lemak, dan serat.

Gejala kelebihan insulin adalah jantung berdebar, banyak berkeringat, kurang konsentrasi, lemah, lesu, dan gelisah. Sayangnya, kita merespons semua gejala itu dengan berpikir sedang lapar dan mengatasinya dengan makan dan minum yang manis. Akibatnya berat badan bertambah dan meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

3. Ketidakseimbangan serotonin
Serotonin memegang peranan penting dalam suasana hati, emosi, daya ingat, dan keinginan untuk makan, terutama yang mengandung karbohidrat, kebiasaan tidur, pencernaan, dan pengaturan temperatur tubuh. Ketika merasa depresi, kita cenderung untuk mengkonsumsi makanan manis untuk merangsang produksi serotonin.  Padahal untuk memproduksi serotonin, tubuh hanya butuh banyak sinar matahari, pola makan sehat yang mengandung protein, mineral, dan vitamin, olahraga teratur, dan cukup tidur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Terlalu banyak kortisol
Ketika sedang mengalami stres berat, apakah itu fisik atau mental, nyata atau hanya khayalan, tubuh melepaskan hormon kortisol dalam jumlah tinggi. Melalui berbagai interaksi hormon yang rumit, stres berkelanjutan menyebabkan nafsu makan menggila, metabolisme menurun, dan lemak perut menumpuk.

5. Ekstra estrogen
Para peneliti menemukan fakta bahwa kelebihan estrogen berisiko obesitas, baik pada pria maupun wanita, sama seperti bila pola makan buruk dan kurang berolahraga. Estrogen berlebih disebabkan dari dalam tubuh dan dari lingkungan atau makanan, seperti kandungan racun pestisida, herbisida, dan hormon pertumbuhan. Kelebihan estrogen juga terjadi pada wanita dalam masa pramenopause sehingga terjadi penimbunan lemak pada pinggul dan sulit menurunkan berat badan.

6. Kurang testosterone
Testosteron bisa meningkatkan libido, kepadatan tulang, massa otot, kekuatan, motivasi, daya ingat, pembakaran lemak, dan pembentukan kulit, baik pada pria maupun wanita. Ketika kadar testosteron turun, biasanya terjadi peningkatan lemak tubuh dan berkurangnya massa otot, meski kita sudah mengatur pola makan dan berolahraga. Masalah testosteron biasanya berhubungan dengan penambahan usia, obesitas dan stres.

PIPIT

Berita lainnya:
Mengetahui Kaitan Perasaan dan Organ Tubuh
Ingin Kerja Bahagia? Gaji Besar Bukan Targetnya
Pria Wajib Tahu, Apa Alasan Sebenarnya Dia Menerima Pinangan Anda

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

11 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.