TEMPO.CO, California - Pada akhir 2012, Teleskop Antaraiksa Hubble milik NASA melihat penampakan seperti uap air yang memancar dari permukaaan beku di bulan Jupiter, Europa. Pengamatan ini membuka kemungkinan bahwa di bawah es Jupiter itu adalah samudera yang lebih besar dari Bumi.
Tentunya, hal ini menyebabkan kegemparan di kalangan astrobiologi. Pertanyaannya, apakah Europa memiliki bahan-bahan penting bagi kehidupan? Untuk menjawab hal tersebut, saat ini NASA sedang mempersiapkan suatu misi wahana antariksa nirawak ke Europa. Nama misinya Clipper.
Clipper dijadwalkan meluncur pada awal 2020, dilengkapi dengan instrumen untuk pencitraan, pengambilan sampel dan analisis. "Secara teknologi, kami berbagi tujuan dan pendekatan bersama dengan ilmuwan laut dalam," kata Mary Voytek, Direktur Program Astrobiologi NASA. "Kini kami sedang melihat ke dalam laut bumi untuk memahami apa yang terjadi di luar bumi."
Baca: NASA Ungkap Asteroid Aneh di antara Mars dan Jupiter
NASA menugaskan Peter Girguis, seorang ahli biologi kelautan dari Harvard University, dan rekan-rekannya di Woods Hole Oceanographic Institution untuk mengembangkan observatorium laut dalam yang akan dicoba untuk pertama kalinya pada Agustus mendatang.
Mereka ingin mengungkap proses kimiawi yang mendukung kehidupan di laut dalam dan juga mendeteksi bahan-bahan untuk kehidupan di dunia laut lainnya. Wahana laut dalam bernama ABISS, yang bisa mendeteksi biogeokimia, diturunkan.
Wahana eksplorasi ini dioperasikan oleh Ocean Exploration Trust, sebuah organisasi yang didirikan oleh ahli kelautan Robert Ballard. Selama dua tahun ke depan, Girguis dan timnya berencana untuk menguji dan mengendalikan berbagai instrumen ABISS secara nirkabel dari kapal, membawa teknologi tersebut selangkah lebih dekat ke sebuah perjalanan ke Europa.
Baca: NASA Ungkap Misteri Planet Jupiter
Simak artikel menarik lainnya tentang misi NASA ke Jupiter hanya di kanal Tekno Tempo.co.
SCIENTIFIC AMERICAN | ZUL’AINI FI’ID N. | AMRI MAHBUB