Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Inggris Sepi Karena Lockdown, Tapi Yakin Akan Kembali Normal Sebelum Natal

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Di saat musim dingin yang mulai masuk bumi bagian utara, angka penularan baru COVID-19 di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa terus meningkat.

Di Amerika Serikat, 17 dari 50 negara bagian melaporkan kenaikan kasus baru COVID-19 yang mencapai rekor dalam 24 jam terakhir.

Baca juga:

Ini terjadi setelah sehari sebelumnya tercatat kenaikan 105 ribu kasus dalam sehari.

Di Spanyol, angka kematian dalam sehari tercatat 368 orang, hingga Kamis kemarin (5/11) dan merupakan kematian tertinggi dalam gelombang kedua pandemi COVID-19 sejauh ini.

Peningkatan kasus penularan juga terjadi di Yunani, dengan 2.917 kasus hingga Kamis kemarin, angka tertinggi harian sejak bulan Februari.

Baca juga:

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson sudah menetapkan 'lockdown kedua' mulai Kamis kemarin.

Semenatra di Amerika Serikat, walau terjadi peningkatan kasus, belum ada tindakan apapun yang diambil oleh pemerintah pusat di Washington DC.

Beberapa kota dan negara bagian sudah mengambil langkah baru seperti pemberlakuan jam malam dan mengurangi jumlah orang yang berkumpul.

Hanya 17 dari 50 negara bagian di Amerika Serikat yang mengharuskan warganya mengenakan masker.

Jumlah kematian juga meningkat di AS dengan rata-rata yang meninggal 850 orang sehari, naik dari 700 orang sebulan lalu.

Pembatasan Inggris tidak akan lebih dari 4 minggu

People walk past closed shops restaurants and bars in the Soho.
Inggris menerapkan lockdown tahap kedua mulai 5 November sampai dengan 2 Desember, selama empat minggu.

AP: Alberto Pezzali

Berbicara dari kediamannya di 10 Downing Street, PM Inggris Boris Johnson mengatakan ketika lockdown berakhir tanggal 2 Desember, maka Inggris akan kembali ke sistem pembatasan lokal bertingkat.

"Saran yang saya dapatkan menunjukkan empat minggu cukup bagi apa yang dilakukan untuk berdampak semestinya," katanya dalam jumpa pers, dan mengatakan situasi akan membaik di musim semi tahun 2021.

Semua tempat yang dianggap tidak penting seperti pub, restoran, salon, lapangan golf, gym, kolam renang, toko sepatu, buku dan pakaian harus ditutup mulai hari Kamis.

Namun yang masih boleh dibuka adalah sekolah dan universitas dan juga pabrik dan lokasi pembangunan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PM Johnson mengatakan Inggris bisa kembali lagi ke keadaan normal sebelum Hari Natal 25 Desember.

Dalam beberapa hari terakhir di banyak negara Eropa, termasuk Belgia, Rusia, Prancis, Italia, Polandia, dan Inggris melaporkan tingkat kematian tertinggi harian.

Dengan sudah adanya 48 ribu kematian, Inggris mencatat angka kematian tertinggi di Eropa dan sekarang ada lebih dari 20 ribu kasus terjadi per hari.

Melbourne mulai buka penerbangan dengan Selandia Baru

Passengers board an Air New Zealand flight at Christchurch Airport
Penerbangan dari Selandia Baru diizinkan mendarat lagi di Melbourne mulai hari Senin (9/11/2020).

AP: Mark Baker

Sementara itu di Australia, hingga hari Jumat (6/11), Melbourne mencatat sejarah baru dengan tujuh hari berturut-turut tanpa kasus penularan baru dan kematian karena COVID-19.

Oleh karena itu, salah satu pelonggaran yang diumumkan oleh Premier Daniel Andrews adalah mulai hari Senin (9/11) penerbangan dari Selandia Baru sudah bisa mendarat lagi di Melbourne.

Dalam jumpa pers, Premier Daniel mengatakan dia sudah mengirimkan surat kepada PM Australia, Scott Morrrison bahwa negara bagiannya siap menerima penumpang pesawat dari Selandia Baru.

"Saya kira ini tidak akan sulit sekali," katanya.

"Saya kira Bandara Melbourne akan sangat senang pesawat-pesawat itu akan mendarat."

"Ini tentu tidak akan terjadi dalam waktu sekejap, namun sekarang tergantung maskapai dan bandara untuk memastikan hal tersebut terjadi." kata Andrews.

Premier Daniel mengatakan mereka yang tiba dari Selandia Baru tidak perlu lagi menjalani karantina dan bebas untuk melakukan perjalanan kemana saja di negara bagian Victoria.

Mereka yang berasal dari Selandia Baru juga sudah boleh masuk ke New South Wales, Kawasan Australia Utara dan nantinya Australia Selatan.

ABC News/Reuters

Tulisan ini diproduksi oleh Sastra Wijaya.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada