Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Bagian Pesawat Tara Air Ditemukan di Pegunungan Nepal, Kondisi 20 Penumpang Belum Diketahui

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan
Gambar pesawat Tara Air di Bandara Lukla pada Mei 2017. (ABC News: Luke Royes)

Pihak militer mengatakan puing-puing pesawat yang mengangkut 22 orang dan hilang ditemukan berserakan di lereng pegunungan Nepal.

Tentara belum memberikan informasi tentang mereka yang selamat.

Baca juga:

Kemarin (30/05), pesawat Tara Air jenis Twin Otter kehilangan kontak dengan menara bandara ketika terbang di daerah ngarai sungaidan puncak gunung, tepat sebelum dijadwalkan untuk mendarat.

Pihak tentara mengatakan pesawat tersebut jatuh di daerah tujuannya yaitu Sanosware, daerah Mustang, dekat pegunungan Jomsom.

Waktu perjalanan pesawat Tara Air yang terbang dari kota Pokhara, 200 kilometer barat Kathmandu ini seharusnya hanya 20 menit.

Baca juga:

Sebuah foto lokasi kecelakaan yang diposting pihak tentara di Twitter menggambarkan bagaimana beberapa bagian pesawat tersebar di sekitar lereng gunung.

Namun, belum ada rincian yang diberikan menyusul foto tersebut.

Pencarian pesawat telah dihentikan karena cuaca buruk dan kurangnya penerangan pada Minggu (29/05) malam, tetapi akan dilanjutkan hari ini (30/05).

Menurut data dari flightradar24.com, pesawat berusia 43 tahun itu lepas landas dari Pokhara pada pukul 09:55 waktu setempat dan mengirimkan sinyal terakhirnya pada pukul 10:07 di ketinggian 3.900 meter.

Di dalam pesawat, terdapat empat orang India dan dua orang Jerman, sementara tiga awak dan penumpang lainnya adalah warganegara Nepal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Badan pemantau cuaca Nepal mengatakan sejak pagi hari kemarin (29/05), langit di daerah Pokhara dan Jomsom diselimuti awan tebal.

Destinasi pesawat ini, yaitu Jomsom, terkenal di kalangan pejalan kaki asing yang hendak menelusuri jalur pegunungan dan bagi peziarah India dan Nepal yang ingin mengunjungi kuil Muktinath.

Twin Otter, pesawat yang awalnya dibangun oleh pabrik pesawat Kanada De Havilland, telah beroperasi di Nepal selama sekitar 50 tahun.

Menurut Aviationnepal.com, sejauh ini, jenis pesawat tersebut sudah mengalami 21 kecelakaan.

Pesawat dengan sayap yang dipasang di atas dan roda mendarat yang tetap tersebut dikenal dengan daya tahan dan kemampuannya untuk lepas landas dan mendarat di landasan pacu yang pendek.

Produksi pesawat tersebut tadinya berakhir pada tahun 1980-an, sebelum perusahaan Kanada lainnya, Viking Air, kembali memproduksi model tersebut pada tahun 2010.

AP/REUTERS

Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada