Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi -Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Adeng Hudaya mengatakan, banjir di pesisir akibat meluapnya Sungai Citarum sudah surut sejak Jumat pagi tadi, 28 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sudah tidak ada limpasan, Sungai Citarum dalam kondisi stabil," kata Adeng ketika dihubungi Tempo pada Jumat, 28 Februari 2020 soal banjir hari ini di wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banjir sempat mengisolir dua desa di sana selama dua hari, antara lain Desa Pantai Bakti dan Desa Pantai Bahagia. Banjir semakin parah karena tanggulnya jebol. Sehingga arusnya sangat deras menuju ke permukiman warga.
"Tanggul sudah diperbaiki secara darurat," kata Adeng.
Menurut Adeng, instansinya mengirimkan sebanyak 3500 karung dan 1500 bambu untuk penanganan tanggul secara darurat. Penanganan dilakukan oleh petugas gabungan dari TNI/Polri, Kementerian PUPR dan pemerintah daerah.Warga menggunakan tali untuk melewati banjir di desa pantai bakti Muara gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis 27 Februari 2020. Banjir diakibatkan rusaknya tanggul penahan sungai Citarum pada Selasa (25/2) sehingga memutus akses jalan. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Ia mengatakan, 600-an pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing. Meski demikian, dapur umum yang didirikan di posko-posko pengungsian tetap dibuka sampai 2 Maret mendatang sampai kondisi pulih atau sampai masa tanggap darurat selesai.
"Logistik masih aman, hari ini kami kembali mengirim mi instan dan lainnya," kata dia.
Camat Muara Gembong, Lukman Hakim mengatakan, air banjir yang sempat merendam banyak permukiman telah menuju ke laut. "Air laut juga sedang normal, tidak pasang. Sedangkan cuaca juga kondusif," kata Lukman.