Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berbenah Menjelang Balap Jalanan Seri Kedua

Polres Tangerang Selatan melakukan persiapan lintasan balap street race di BSD, dari memasang pembatas jalan sampai pengalihan arus lalu lintas. Polisi mengklaim animo peserta Street Race BSD cukup tinggi. Pengamat transportasi berharap faktor keselamatan peserta dan penonton jadi hal yang utama.
 

19 April 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lokasi trek street race di BSD, Tangerang Selatan, Banten, 18 April 2022. TEMPO/Muhamnad Kurnianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Polres Tangerang Selatan melakukan persiapan lintasan balap street race di BSD, dari memasang pembatas jalan sampai pengalihan lalu lintas.

  • Polisi mengklaim animo peserta Street Race BSD cukup tinggi.

  • Pengamat transportasi berharap faktor keselamatan peserta dan penonton menjadi yang utama.

JAKARTA - Tiga truk berderet parkir di salah satu ruas Jalan Raya Gipti, Bumi Serpong Damai, Pagedangan, Tangerang Selatan, kemarin. Ketiga truk itu menggendong muatan penuh di bak belakang. Muatannya sama, berupa puluhan pembatas jalan yang terbuat dari plastik yang dapat diisi air. Karena itulah pembatas jalan yang berkelir jingga itu kerap disebut water barrier. Tiga truk ini sedang membawa perlengkapan untuk street race atau balap jalanan.
 
Perlahan, dari bak truk, sejumlah personel Satuan Lalu Lintas Polres Tangerang Selatan menurunkan water barrier. Mereka lantas menata water barrier tersebut berbaris rapi di tepi jalan yang sebelumnya bagian dari sirkuit BSD yang kerap digunakan sebagai ajang balap mobil beberapa tahun lalu. 
 
Rencananya, water barrier itu dipasang di tepi jalan lurus sepanjang 500 meter. Selain itu, polisi akan menata tumpukan ban di ujung jalan yang ditutup. Tumpukan ban dimaksudkan sebagai pengaman di ujung lintasan.
 
Pemasangan water barrier dan tumpukan ban bekas merupakan strategi kepolisian untuk menyulap jalanan menjadi arena balapan dadakan. Rencananya, trek lurus tersebut akan digunakan sebagai arena "karapan" sepeda motor dan mobil bertajuk Street Race BSD, akhir pekan ini.
 
Gelaran Street Race BSD merupakan agenda balap jalanan kedua yang diinisiasi oleh Polda Metro Jaya. Sesuai dengan rencana, Street Race BSD akan digelar selama tiga hari sejak Jumat hingga Ahad pekan ini. 
 
Sebelumnya, street race edisi perdana dihelat di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, pada Januari lalu. Street race menjadi gebrakan baru Polda Metro Jaya untuk memberikan wadah resmi bagi orang-orang yang hobi memacu kendaraan di jalan raya. Selama ini, kegiatan tersebut cenderung disebut balap liar. 
 

Pemasangan pembatas jalan di lokasi trek street race di BSD, Tangerang Selatan, Banten, 18 April 2022. TEMPO/Muhamnad Kurnianto

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Dicky Dwi Priambudi Arief Sutarman, mengatakan selain penataan water barrier, pihaknya masih akan mengupayakan pengalihan arus lalu lintas. Sejumlah papan informasi pengalihan arus lalu lintas sudah disiapkan di lokasi. "Pada saat H-3 (hari ini), kami sudah harus melakukan pengalihan arus karena besoknya harus memasukkan barang ke lokasi," kata Dicky ketika dihubungi, kemarin. 
 
Dicky mengatakan kepolisian telah membuka pendaftaran peserta Street Race BSD secara daring. Menurut pantauan Dicky, hingga kemarin animo peserta balap sudah mencapai 50 persen. 
 
Dalam Street Race BSD, kepolisian memasukkan agenda baru, yakni balap drag mobil. Sebelumnya, Street Race Ancol hanya melombakan balap trek lurus sepeda motor. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, menyebut penambahan balapan kategori mobil merupakan upaya penyegaran. 
"Untuk mengakomodasi komunitas balap mobil yang juga sering balapan liar," kata Sambodo ketika dihubungi, kemarin. 
 
Sejatinya, Street Race BSD direncanakan digelar pada Februari lalu. Namun Polda Metro Jaya memilih untuk menunda gelaran balap tersebut lantaran tingginya penularan Covid-19 varian Omicron di Tanah Air. 
 
Trek Street Race BSD sudah diuji coba oleh komunitas balap untuk mengetes tingkat kelayakan dan keamanan lintasan. Perwakilan dari komunitas Senang Kencang, Wahyu Kandacong, menjadi orang yang menjajal lintasan tersebut. 
 
Menunggang sepeda motor besar jenis Honda CBR berkapasitas mesin 1.000 cc, Wahyu mengaku puas dengan kualitas trek Street Race BSD. "Aspalnya mulus tidak ada tambalan. Treknya juga panjang dan lebar, peserta bisa puas balapan di sana," kata Wahyu ketika dihubungi, kemarin. 

 

Wahyu, yang didapuk sebagai panitia lomba, juga akan memastikan keamanan saat balapan. Khususnya, keamanan pembalap dan penonton. "Nanti akan didirikan barikade agar aman untuk peserta dan penonton yang hadir," kata dia. 
 
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang berharap kepolisian dan panitia lomba memikirkan betul keselamatan peserta dan penonton. Sebab, pada street race seri pertama, tampak jarak penonton dengan trek balap teramat dekat. "Harus dikelola dengan profesional, jangan terkesan balap kampung yang dilegalkan," kata Deddy, kemarin. 
 
MUHAMMAD KURNIANTO | INDRA WIJAYA
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus