Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berkah Banjir Jakarta, Jasa Angkut Motor Kantongi Rp 1,7 Juta

Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya memberi keuntungan kepada sejumlah warga dengan menawarkan jasa angkut kendaraan bermotor.

2 Januari 2020 | 18.05 WIB

Layanan gerobak ojek untuk masyarakat yang ingin tak sepeda motornya terendam banjir di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis, 2 Januari 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Perbesar
Layanan gerobak ojek untuk masyarakat yang ingin tak sepeda motornya terendam banjir di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis, 2 Januari 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam dua hari ini menjadi berkah bagi sejumlah warga. Tegar bersama rekan-rekannya mencoba meraih untung dengan menawarkan jasa angkut bagi pengendara motor yang menghindari banjir di sepanjang Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan modal gerobak kayu yang sudah dimodifikasi, Tegar beroperasi di ruas Jalan Daan Mogot-Jelambar menuju Cengkareng atau Kalideres. "Ayo yang mau. Yang mau daripada motor mogok,” teriak Tegar memanggil pengendara motor sembari mendorong gerobak di Jalan Daan Mogot, Kamis, 2 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tegar mengatakan sudah sejak hari pertama banjir Jakarta menawarkan jasa angkut di kawasan Jelambar. Keuntungan yang didapat bersama tiga temannya pun terbilang tak sedikit. "Kemarin dapat lumayan besar. Saya hitung sampai Rp 1,7 juta,” kata dia.

Pengendara motor yang menggunakan jasa Tegar harus merogoh kocek Rp 70.000 untuk sekali jalan, dari Jelambar menuju Fly Over Pesing. Tak ada tarif pasti sebab harus menyesuaikan dengan jarak dan kapasitas angkutan. Biaya bertambah bila yang diangkut tidak hanya motor, tapi juga pengendaranya.

Selain Tegar, ada juga Rendi. Warga Daan Mogot ini malah mematok harga jasa angkut satu motor sebesar Rp 100 ribu. "Itu sekali menyeberang," sebut dia.

Rendi yang sehari-hari berdagang memilih untuk menawarkan jasa angkut motor bersama rekan-rekannya. Hingga Kamis siang, ia sudah mengantongi keuntungan sebesar Rp 500 ribu yang akan dibagi rata. "Karena lagi banjir stop dulu dagangnya," ujar Rendi.

Banjir di Jalan Daan Mogot sampai Kamis siang sudah menyentuh paha orang dewasa. Banjir tersebut membuat akses Jalan Daan Mogot dari depan Indosiar hingga Kampus STIE Bisnis Indonesia lumpuh.

Kendaraan sepeda motor dan mobil banyak mengalami mogok saat berusaha menerobos banjir tersebut. Mereka banyak yang terjebak di atas jembatan layang non-tol karena tak bisa melanjutkan perjalanan.

M JULNIS FIRMANSYAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus