Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai kardus teronggok di gudang belakang rumah. Bunda mungkin masih menunggu tukang loak yang lewat untuk menimbang tumpukan kardus tersebut untuk ditukar dengan piring, gelas, atau sedikit uang. Daripada terlalu lama menunggu tukang loak, bunda bisa mengajak putra putri untuk berkreasi dengan kardus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di tangan Nur Maliyanti, sebuah kardus yang tak terpakai bisa menjadi aneka mainan yang menarik buat anak. Mulai dari topeng, tas gemblok, sampai mainan rumah-rumahan. Seperti ibu-ibu kebanyakan yang repot dengan pekerjaan rumah atau memilih istirahat di sela aktivitas, perempuan asal Bandung ini memulai kreasi kardus dengan perlahan.
Awalnya, Nur Maliyanti, 33 tahun, ingin membuatkan topeng Iron Man untuk putra pertamanya, Akram, yang saat itu berumur 4 tahun. "Di rumah adanya kardus, jadi saya buatkan topeng dari kardus dan dia menyukainya," kata Nur Maliyanti. "Akram bahkan minta dibuatkan topeng lagi sampai saya ketagihan membuat mainan dari kardus."
Nur Maliyanti, pembuat maninan dari kardus. Tabloidbintang
Nur Maliyanti menjelaskan, memang tak mudah untuk memulai karena banyaknya pekerjaan di rumah. "Saya meluangkan waktu seminggu sekali, lama-kelamaan jadi kebiasaan dan saya ketagihan," kata perempuan yang menyisihkan waktu paling lama 2 jam untuk berkreasi dengan kardus setiap hari. "Niat adalah modal utama. Soal ide, datang saja ke toko mainan atau riset dari internet."
Sarjana Desain Interior dari Intitut Teknologi Bandung ini sering mendapat pujian atas karyanya. "Ada yang bilang karena saya berlatar pendidikan desain, jadi unggul dalam kerapian. Mungkin yang lain punya keterbatasan teknis tapi jangan berkecil hatilah," ucap Nur Maliyanti. Yang penting adalah niat untuk mendukung sarana bermain anak.
Nur Maliyanti, pembuat maninan dari kardus. Tabloidbintang
Lewat Instagram dengan 11,5 ribu pengikut, Nur Maliyanti berbagi kreasi mainan dari kardus, termasuk memberikan ilmunya lewat workshop. Atas usul kakak iparnya, Nur melabeli diri sebagai Ibu Kardus. Dia juga berbagi kiat membuat mainan dari kardus. Salah satunya, cara memilih kardus bekas yang akan digunakan karena banyak yang mempertanyakan kebersihan kardus. Nur Maliyanti punya misi mengajak para ibu menciptakan mainan sendiri untuk buah hati sekaligus menghapus anggapan mainan itu mahal. Kini, dia menjual 40 pola kardus dalam sebulan.