Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasar Gembrong di Jakarta Pusat terpantau sepi karena pedagang banyak yang memilih menutup lapak untuk menghindar tes cepat dan tes swab yang dilaksanakan Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Mengutip Antara, banyak kios dan los kosong dan tertutup rapat. Padahal hari sebelumnya pedagang beraktivitas seperti biasa bahkan tidak menaati kebijakan aturan ganjil genap toko.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu pedagang yang memilih buka, Ujang, mendapat kabar bila aturan ganjil genap di pasar tidak berlaku pada hari ini. Ia pun menduga informasi seputar tes cepat dan tes swab sudah tersebar sehingga rekan-rekannya menutup lapak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Giliran Lebaran kemarin pada buka tuh katanya takut hilang pelanggannya. Nah, sekarang giliran ada tes disamperin ke pasar malah pada milih kehilangan pelanggan nutup tokonya," kata Ujang yang sudah mengikuti tes cepat di Pasar Gembrong, Rabu, 24 Juni 2020.
Kepala Puskesmas Cempaka Putih, Dicky Alsadik, yang hadir dalam acara pengetesan Covid-19 massal di Pasar Gembrong pun menyayangkan sikap pedagang yang menghindari tes. "Sebenarnya sudah sepakat tidak ada ganjil genap untuk pedagang biar diperiksa swab test dulu. Tapi malah banyak pedagang yang lebih memilih tutup," kata Dicky.
Lurah Cempaka Putih Barat, Parsono, yang juga hadir dalam pengetesan Covid-19 itu menegaskan akan terus mengejar para pedagang yang menghindar hingga akhirnya ikut dalam pengetesan. "Kita pokoknya akan panggil terus mereka. Hari ini menghindar, kita pastikan besoknya ikut pengetesan," kata Parsono.
Sebelumnya, satu pekan lalu para pedagang di Pasar Gembrong memilih untuk tidak menaati aturan ganjil genap kios karena dianggap merugikan. Para pedagang yang menolak ganjil genap kios itu rata-rata merupakan pedagang sayuran.