Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - PT Agung Sedayu membantah jika banjir di kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang disebabkan karena dampak proyek Pantai Indah Kosambi (PIK 2). Mereka menilai banjir yang tak kunjung surut selama tiga bulan ini karena rob.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Banjir ini bukan akibat proyek PIK 2 tapi karena banjir tahunan musiman rob," ujar Eman Sulaeman, Manager Pembebasan Lahan PT Agung Sedayu, Kamis malam, 17 Februari 2022.
Eman mengklaim justru proyek PIK 2 yang dilakukan perusahaannya membantu menyelesaikan masalah dengan membuat sodetan.
Eman mengatakan pengembang akan membuat sodetan dan saluran perimeter sebagai solusi jangka pendek dan jangan panjang penanganan banjir di kampung Gaga. "Sodetan sudah kami siapkan saat ini sedang tahap pengerjaan," kata Eman.
Menurut Eman, sodetan yang dibuat sepanjang 500 meter dari kampung Gaga, desa Tanjung Pasir menuju desa Muara dan berujung ke laut. Hanya saja, kata Eman, proyek ini masih terkendala proses pengurukan dan hujan deras. " Memang ada pengurukan ditambah hujan deras. Efek dari pengurukan sodetannya belum bisa menampung air, akan kami perbesar. Sekarang masih ada genangan (kampung Gaga)."
Selain itu, Eman melanjutkan, Agung Sedayu menyiapkan beberapa opsi jika sodetan ini tidak signifikan menyelesaikan banjir di Kampung Gaga yaitu polder dan pembangunan saluran perimeter. "Enam polder akan kami bangun dan nantinya pembuangan air dengan sistem pompa," kata dia.
Adapun saluran perimeter adalah opsi berikutnya. Saluran perimeter dengan lebar tiga meter dan dalam dua meter akan dibangun mengelilingi proyek Agung Sedayu yang berbatasan dengan perkampungan. "Ini akan menjadi batas antara area proyek Agung sedayu dengan kampung-kampung," ujarnya.
Saluran perimeter yang menjadi batas dengan Kampung Gaga ini akan terkoneksi dengan polder dalam kawasan milik PT Agung Sedayu
JONIANSYAH HARDJONO