Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tanah Lulung Buat Relokasi Blok G Tanah Abang, Begini Kondisinya

Kenapa Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengincar lahan satu hektare milik Lulung sebagai lahan relokasi pedagang di Blok G Tanah Abang?

4 Januari 2018 | 12.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengincar lahan milik Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung sebagai lahan relokasi pedagang di Blok G Tanah Abang, yang gedungnya akan segera dirobohkan. Lahan milik Lulung itu dinilai ideal sebagai tempat relokasi sementara karena dekat dengan Pasar Tanah Abang.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan lahan milik Haji Lulung itu berlokasi di samping Hotel Pharmin, Tanah Abang. "Di sebelah Hotel Pharmin sebenarnya, tapi itu kan bisa berubah juga," katanya, saat dihubungi, Rabu, 3 Januari 2018.

Arief mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah lahan tersebut yang akan digunakan untuk tempat relokasi. Dia masih mendiskusikan harga sewa dengan pemilik lahan. "Lokasinya lagi dalam proses diskusi karena memang enggak gampang. Jadi lokasinya lagi coba dikerucutkan dulu harganya," tuturnya.

Menurut pantauan Tempo, lahan tersebut berada di Jalan Jatibaru Raya, sekitar 500 meter arah timur laut dari Stasiun Tanah Abang. Diperkirakan lahan tersebut memiliki luas sekitar satu hektare. Arief memperkirakan lahan itu bisa menampung 900 pedagang.

Saat ini, lahan tersebut digunakan untuk parkir puluhan mobil dan truk. Sejumlah perusahaan ekspedisi juga membuka kantor sementara mereka di lahan tersebut. Salah satunya CV Putra Sinar Dagang.

CV Putra Sinar Dagang sebelumnya berkantor di Jalan Jatibaru Raya. Namun, semenjak jalan tersebut ditutup dalam penataan kawasan Tanah Abang, perusahan itu memindahkan kantornya di lahan milik Haji Lulung.

Sebelumnya, Arief mengatakan gedung Blok G Tanah Abang akan dirobohkan berdasarkan hasil evaluasi dari keberadaan gedung itu. "Kami sudah mengkaji konstruksi dan bangunan Blok G, harus dirobohkan," ucap Arief di Balai Kota DKI, Kamis, 21 Desember 2017.

Menurut Arief, ada sejumlah fasilitas yang perlu diperbaiki. Selain karena usia gedung sudah 30 tahun, fasilitas parkir dan kios di sana sudah tak memadai. Dia merencanakan meratakan gedung itu pada tahun ini. "Pembangunan gedung baru ditargetkan rampung dua tahun,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus