Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

TPST Pesanggrahan Jadi Percontohan Pusat Pengelolaan Sampah Jakarta

Jepang berjanji akan menghibahkan mesin pengolahan sampah.

19 September 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
TPST Pesanggrahan Jadi Percontohan Pusat Pengelolaan Sampah Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Kota Osaki dari Prefektur Kagoshima, Jepang, akan menghibahkan beberapa mesin pengolahan sampah untuk Jakarta Recycle Centre atau Pusat Pengelolaan Sampah Jakarta yang rencananya ditempatkan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Prosedur pemasangan mesin dan transportasi dilaksanakan kalau sudah mendapat persetujuan Pak Gubernur (Gubernur Anies Baswedan)," kata Yoshihiko Matsui, anggota tim Kota Osaki, dalam rapat di kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta di Cililitan, Jakarta Selatan, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup DKI, Asep Kuswanto, menyatakan pemerintah Jakarta menyambut baik rencana kerja sama ini. Selama ini DKI menerapkan skema kumpul-angkut-buang untuk menangani sampah dan baru 5 persen sampah yang diolah di bank sampah. Sisanya dibuang ke TPST Bantargebang, Kota Bekasi. Saat ini tinggi sampah itu melebihi 30 meter.

Dia menjelaskan, Jakarta menghasilkan 7.000-7.500 ton sampah per hari. "Kami benar-benar dipusingkan oleh masalah sampah," katanya seusai rapat.

Karena itu, Dinas Lingkungan Hidup menilai kerja sama ini merupakan peluang untuk mengurangi pembuangan sampah ke Bantargebang.

Jakarta Recycle Centre merupakan program Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) yang disampaikan kepada DKI pada Juni 2018. JICA menggandeng tim dari System Osaki Recycle Centre untuk membantu DKI. Osaki menjadi kota nomor satu di Jepang dalam hal daur ulang sampah. Tim dari Osaki juga akan melatih petugas Jakarta Recycle Centre. Tim juga terlibat bersama pemerintah mengajari masyarakat cara memilah sampah.

Fasilitas Jakarta Recycle Centre ditargetkan beroperasi mulai Oktober tahun depan dan pengoperasian selama tiga tahun, atau sampai 2022, akan dibiayai JICA. Namun JICA meminta DKI merenovasi TPST Pesanggrahan sebelum program tersebut dilaksanakan. Renovasi lahan seluas 704 meter persegi itu mencakup renovasi fondasi, lantai, saluran drainase untuk air hujan, saluran air limbah, serta penyediaan suplai air baku serta listrik.

Sementara pemerintah DKI mempersiapkan tempat, menurut Matsui, tim Osaki bakal mengirim sejumlah mesin, seperti mesin pres plastik, pres styrofoam, dan pencacah botol.

Asep Kuswanto menuturkan, Jakarta Recycle Centre tak merekrut petugas yang baru, melainkan memanfaatkan Pasukan Oranye. Tapi, sebagai proyek percontohan, pusat pengolahan sampah ini hanya melayani sampah dari daerah Pesanggrahan.

M. Bijaksana Junerosano, perwakilan Yayasan Greeneration Indonesia, mengatakan proyek kerja sama pengolahan sampah ini sejalan dengan usaha Waste4change yang dibangunnya, yakni jasa konsultasi, pengangkutan, serta pengelolaan sampah. Kliennya, antara lain, restoran dan hotel.

Meski merupakan usaha profit, Waste4Change juga bisa mengatasi permasalahan lingkungan hidup dan sosial. Menurut Sano, tidak benar bahwa sampah adalah uang karena faktanya masih banyak sampah di Jakarta. REZKI ALVIONITASARI


Mekanisme Daur Ulang

Sistem pengelolaan sampah Jakarta Recycle Centre yang akan diadopsi dari Kota Osaki, Prefektur Kagoshima, Jepang, menempatkan warga sebagai bagian penting. Sampah dikumpulkan, dipilah, dan dipilih oleh komunitas RT/RW sebelum didaur ulang dan diproduksi kembali. Model pengelolaan ini akan menghasilkan keuntungan ketimbang sampah dibuang.

Berikut ini skema kerja daur ulang sampah yang mengadopsi dari Osaki:
- Warga memilah sampah di rumah masing-masing berdasarkan jenisnya, seperti organik (sisa makanan), botol kaca, kertas, logam, plastik pet, plastik, dan styrofoam.
- Sampah-sampah itu ditaruh di tempat-tempat tertentu yang disediakan Jakarta Recycle Centre di lingkungan masing-masing.
- Petugas mengangkutnya ke Jakarta Recycle Centre.
- Sampah diolah menggunakan mesin sesuai dengan jenisnya, misalnya plastik akan dipres.
- Hasilnya berupa bahan daur ulang yang akan dijual kepada pabrik pengolahan daur ulang.
- Pendapatan dari penjualan bahan daur ulang tadi digunakan untuk membiayai operasional Jakarta Recycle Centre.
- Manfaat program ini, antara lain, adalah mengurangi sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang, mengubah paradigma masyarakat tentang pengelolaan sampah, serta melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah ini.

REZKI ALVIONITASARI | SUMBER: DINAS LINGKUNGAN HIDUP DKI JAKARTA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus