Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Covid: Gejala utama berubah seiring kemunculan varian baru, sakit tenggorokan dan pilek paling banyak dilaporkan

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan

Gejala utama yang kemungkinan dialami mereka yang terkena Covid adalah sakit tenggorokan atau batuk dan pilek, menurut data dari 17.500 orang yang mengatakan mereka dites positif pada pertengahan Juli 2022.

Gejala lain yang dilaporkan adalah sakit kepala dan hidung tersumbat.

Baca juga:

Suhu tubuh tinggi atau demam dan hilangnya indra perasa dan penciuman atau anosmia, salah satu gejala yang dulu biasa dirasakan penderita Covid, sekarang sudah semakin jarang.

Suara serak, bersin dan otot sakit sekarang semakin banyak dialami pengidap Covid.

Sebanyak 20 gejala Covid, berdasarkan urutan, menurut data dari studi Zoe App adalah sebagai berikut:

  • Sakit tenggorokan - dilaporkan 58%
  • Sakit kepala - 49%
  • Hidung tersumbat - 40%
  • Batuk tanpa dahak - 40%
  • Pilek - 40%
  • Batuk berdahak - 37%
  • Suara serak - 35%
  • Bersin- 32%
  • Kelelahan - 27%
  • Otot sakit - 25%
  • Pusing - 18%
  • Kelenjar leher bengkak - 15%
  • Sakit mata - 14%
  • Bau yang berubah- 13%
  • Nyeri dada, sesak napas- 13%
  • Demam - 13%
  • Menggigil - 12%
  • Sesak napas - 11%
  • Sakit telinga - 11%
  • Hilangnya penciuman - 10%

Baca juga:

Gejala-gejala di atas juga dilaporkan para peneliti lain.

Studi React-1 itu setiap bulan mengirim 150.000 tes secara acak untuk melakukan tes mandiri di rumah.

Baca juga:

sakit batuk pilek Getty Images
Gejala batuk pilek paling banyak dilaporkan.

Temuan itu menunjukkan gejala yang dialami orang berubah seiring dengan munculnya varian baru.

Para ilmuwan mengatakan perubahan itu menunjukkan mutasi virus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:

Sejumlah varian Covid muncul sejak pertama kali virus corona ditemukan di Wuhan, China. Yang terbaru adalah Omicron.

Para peneliti React-1 dari Imperial Colleage London mengatakan hilangnya penciuman dan rasa sekarang lebih jarang terjadi dengan adanya varian baru. Semakin banyak orang yang melaporkan gejala seperti batuk pilek.

Para ilmuwan meneliti Omicron yang pertama kali menyebar pada Maret 2022, yang dikenal dengan BA.1 dan BA.2.

Sejak itu, dua subvarian baru Omicron yang disebut BA.4 dan BA.5 mendominasi dan menyebabkan infeksi lebih banyak lagi.

Sekitar 2,7 juta orang di Inggris atau satu dalam 25 orang diperkirakan terkena Covid.

Profesor Tim Spector, yang menjalankan Studi Zoe Health mengatakan, "Covid masih merajalela di tengah penduduk."

"Sekalipun orang pernah terkena sebelumnya dan mereka mendapat vaksinasi penuh, orang masih dapat terkena."

"Walaupun kita semua ingin menikmati udara bagus (saat ini adalah musim panas di Inggris), orang perlu mempertimbangkan apakah perlu pergi ke acara-acara besar, bekerja di kantor atau menggunakan transportasi umum," kata Spector terkait hasil studi Zoe dan React 1.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada