Sekitar 13.000 orang telah dievakuasi di timur laut Filipina ketika gunung berapi paling terkenal di negara itu, Mayon, terus memuntahkan lahar.
Mengendarai truk dan gerobak yang ditarik kerbau, orang-orang yang tinggal di "zona bahaya permanen" atau berada di radius enam kilometer, telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Dikenal dengan bentuk kerucutnya yang "sempurna", Mayon mulai memuntahkan lava pada pekan lalu.
Namun evakuasi baru dimulai pada akhir pekan saat aktivitas vulkanik meningkat.
Lebih banyak orang harus dievakuasi apabila erupsi Mayon meningkat dalam beberapa hari ke depan, ujar Teresito Bacolcol, kepala vulkanologi negara itu.
Saat ini statusnya berada pada peringatan tertinggi ketiga dalam sistem lima tingkat ancaman letusan berbahaya.
Secara teknis gunung itu sudah erupsi, walaupun kecepatannya masih lambat, disertai lelehan lava yang mengalir dari kawah, kata para ilmuwan.
Terletak di kawasan pertanian yang menjorok ke laut yang disebut Bicol, Mayon adalah salah satu gunung berapi paling aktif di negara itu.
Dalam beberapa pekan terakhir, gunung ini sudah memuntahkan lahar disertai aktivitas gempa yang lebih sering.
"Ada bahaya aliran gas dan bebatuan vulkanik yang bergerak cepat dari kawah," kata Bacolcol kepada media lokal.
Letusan pada 1814 menewaskan 1.200 orang dan mengubur sejumlah kota.
Setelah dibuat zona larangan, erupsi Gunung Mayon pada 2013 dan 208 menimbulkan korban jiwa, tapi jumlahnya jauh lebih sedikit.
Saat Gunung Mayon memuntahkan lava kemerahan, para turis mulai berkemah di puncak bukit untuk menyaksikan aktivitas vulkanik itu.
Mayon, yang menurut Guinness merupakan gunung berapi "yang bentuknya paling runcing" di dunia, merupakan favorit para pelancong.
Para pejabat lokal sudah menetapkan lokasi paling strategis bagi warga yang tertarik mengamati aktivitas kawahnya.
"Tadi malam, Mayon kembali memumau ketika lava mengalir dari kawahnya," kata Eugene Escobar, pejabat tanggap bencana di wilayah tersebut, dalam sebuah wawancara TV, Senin.
Baca juga:
- Anak Krakatau: Dampak tsunami gunung berapi 'diremehkan'
- Gambaran kerusakan di Tonga sebelum dan sesudah letusan gunung berapi
- Para detektif yang berburu gunung berapi bawah laut
Philip Balselle, seorang turis Prancis, mengatakan kepada ABS-CBN News bahwa dia merasa beruntung karena liburannya di Filipina tahun ini bertepatan dengan Mayon yang kembali berulah.
Dia bergabung dengan sekitar selusin turis di lokasi pengamatan di kota terdekat.
"Ini pertama kalinya dalam hidup saya melihat Mayon, dan ada aktivitas gunung berapi," kata turis Filipina Joseph Palasigue dari ibu kota Manila, yang berjarak sekitar setengah hari berkendara.
Kemolekan Mayon adalah bagian dari cerita rakyat populer Filipina. Namanya berasal dari istilah lokal untuk perempuan cantik, daragang mayon.
Seorang ratu kecantikan Filipina, Catriona Grey, memenangkan kompetisi Miss Universe 2018 dengan mengenakan gaun yang terinspirasi dari lava yang mengalir di lereng Mayon.
Ibunya berasal dari Provinsi Albay, tempat gunung berapi itu berada.
Mayon adalah salah satu dari 24 gunung berapi aktif di Filipina. Dalam beberapa hari terakhir, dua lainnya - Taal dan Kanlaon - juga diawasi ketat untuk tanda-tanda kerusuhan.
Mayon adalah salah satu dari 24 gunung berapi aktif di Filipina. Dalam beberapa hari terakhir, dua gunung lainnya - Taal dan Kanlaon - juga diawasi secara rutin untuk memantau kemungkinan adanya tanda-tanda erupsi.
Baca juga:
- Mauna Loa erupsi, apa yang terjadi di dalam gunung berapi terbesar di dunia?
- Dapatkah letusan gunung berapi sebabkan kiamat?
- Bocah yang selamat dari letusan gunung berapi berkat sekaleng sarden
Ketika erupsi baru-baru ini tidak secara langsung mengakibatkan banyak kematian, angin topan pernah memicu semburan lumpur vulkanik yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban.
Pada 2006, angin topan Durian menyapu puing-puing vulkanik dari lereng Mayon, mengubur sejumlah desa dan menewaskan sekitar 200 orang.
Sedikitnya 10 orang tewas dalam longsor vulkanik akibat terjangan angin Topan Super Goni pada 2020.
Selama akhir pekan, angin topan berkekuatan besarr dari Samudera Pasifik melewati wilayah di sekitar Gunung Mayon.