Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Aksi saling serang rudal di Laut Merah, Gaza hingga Iran - Apa yang terjadi dan kemana arahnya?

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Anti-US protest in Sanaa, Yemen (19/01/24) EPA

Sepekan terakhir ini kita menyaksikan babak baru kekerasan di Timur Tengah, yang memperdalam kekhawatiran akan meluasnya konflik di wilayah yang bergejolak ini. Berikut adalah panduan singkat mengenai apa yang telah terjadi - dan ke mana kira-kira arahnya.

IRAN-PAKISTAN

Pada hari Selasa (16/01), Iran secara tak terduga melancarkan serangan rudal dan drone di wilayah Pakistan.

Baca juga:

Iran mengatakan pihaknya menargetkan kelompok milisi Muslim Sunni Iran, Jaish al-Adl, yang melancarkan serangan di Iran.

Pakistan mengatakan dua anak tewas akibat serangan Iran dan dengan cepat membalas dengan meluncurkan rudal ke "tempat persembunyian teroris" Pakistan di sisi perbatasan Iran.

Iran mengatakan tiga perempuan, dua pria dan empat bocah tewas akibat serangan balasan Pakistan.

Map showing location of strikes in Iran and Pakistan BBC

Baca juga:

Gejolak ini telah meningkatkan ketegangan di wilayah yang sudah mengalami banyak krisis.

Walaupun wilayah serangan balasan jauh dari medan pertempuran utama di Timur Tengah, perbatasan ini tidak stabil dan insiden lebih lanjut di sini dapat dengan cepat meningkat, misalnya apabila Jaish al-Adl melakukan pembalasan terhadap Iran.

Baca juga:


YAMAN DAN LAUT MERAH

Pekan ini terjadi beberapa kali serangan rudal Angkatan Laut AS terhadap kelompok milisi Houthi yang beraliran Syiah Zaidi di Yaman, menyusul serangan Houthi terhadap aktivitas pelayaran di Laut Merah, jalur perairan yang penting bagi perdagangan dunia.

Kelompok Houthi - yang didukung oleh Iran - meningkatkan serangan mereka pada November setelah pecahnya perang di Gaza.

Mereka bersumpah untuk menargetkan kapal-kapal "yang terkait dengan Israel" selama serangan Israel terus berlanjut, untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina.

Baca juga:

Akibatnya semua pelayaran kapal-kapal dagang di perairan internasional berada di bawah ancaman, sesuatu yang dianggap tidak dapat ditoleransi oleh negara-negara Barat.

AS dan Inggris, yang didukung oleh sekutunya, melancarkan serangan udara pertama terhadap kelompok Houthi pekan lalu untuk mencoba menghalangi mereka - namun kelompok tersebut tetap melawan.

Map showing Yemen and the areas of the country controlled by the Houthis and where the country is in relation to Israel BBC

Pada Senin (15/01), kelompok Houthi menyerang kapal Amerika Serikat (AS) di Teluk Aden yang tampaknya merupakan serangan pertama mereka yang berhasil terhadap kapal AS sejak aksi-aksi mereka dimulai.

Serangan kedua terjadi di Teluk Aden pada Rabu (17/01) dan kelompok Houthi berjanji akan melanjutkan serangan tersebut - meningkatkan kemungkinan serangan AS lebih lanjut dan pertanyaan apakah Iran akan merasa terpaksa untuk meresponsnya.


ISRAEL-HIZBULLAH-IRAN

Perang bayangan selama bertahun-tahun yang semakin intensif antara musuh bebuyutan Israel dan Iran meningkat pada Senin (15/01) ketika Iran menembakkan rudal ke tempat yang digambarkan sebagai markas besar agen mata-mata Israel Mossad di Irbil di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak, menewaskan empat orang.

Irak - sekutu Iran dan bermusuhan dengan Israel - membantah kehadiran Mossad di sana dan mengutuk serangan itu.

Iran mengatakan serangannya merupakan respons terhadap dugaan aksi pembunuhan oleh Israel baru-baru ini terhadap seorang komandan senior militer Iran di Suriah.

Map showing Iran, Israel and Lebanon BBC

Negara itu juga menuduh Israel di balik aksi pembunuhan dua pemimpin kelompok milisi penting yang didukung Iran di Lebanon.

Satu orang di antaranya adalah komandan kelompok milisi Syiah, Hizbullah, dan yang lainnya adalah wakil pemimpin kelompok Hamas Palestina.

Perbatasan Israel-Lebanon, tempat Israel dan Hizbullah - yang bersenjata lengkap dan didanai oleh Iran - acap saling melakukan serangan sejak serangan Hamas terhadap Israel dan dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober, adalah salah satu front paling berbahaya di wilayah tersebut.

Pada hari Rabu (17/01), kepala staf militer Israel mengatakan "kemungkinan terjadinya [perang di utara] dalam beberapa bulan mendatang jauh lebih tinggi dibandingkan masa lalu."


IRAN-ISIS

Pada saat yang sama ketika melancarkan serangan di Irak, Iran menembakkan rudal ke provinsi yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah.

Iran menyatakan bahwa pihaknya menargetkan pangkalan kelompok Negara Islam (ISIS) sebagai pembalasan atas bom bunuh diri ISIS di Iran selatan pada tanggal 3 Januari, yang menewaskan 94 orang.

ISIS menganggap Muslim Syiah sebagai sesat, dan Iran adalah kekuatan Syiah yang dominan di wilayah tersebut.

Meskipun Iran adalah sekutu utama pemerintah Suriah, serangan langsung terhadap militan di wilayah yang dikuasai pemberontak merupakan langkah yang jarang terjadi dan merupakan sinyal bagi musuh-musuhnya bahwa Iran siap mengambil tindakan lebih jauh.


ISRAEL-SURIAH-IRAN

Serangan udara di ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Sabtu (20/01) menewaskan 10 orang, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lima dari mereka adalah anggota senior Garda Revolusi Islam, kelompok elit Iran.

Suriah dan Iran menyalahkan Israel, dan Iran bersumpah akan membalas dendam.

Serangan ini menyusul serangan serupa di sekitar Damaskus pada awal pekan ini.

Israel belum berkomentar, namun sebelumnya mengakui melakukan ratusan operasi udara di Suriah yang melibatkan serangan terhadap sasaran yang dikatakan terkait dengan Iran.

Intersepsi pesawat tempur oleh pertahanan udara Suriah - yang sejauh ini belum terjadi - atau pembalasan mematikan dapat memicu krisis baru di wilayah yang dilanda perang.


ISRAEL-GAZA

Pertempuran sengit antara Israel dan Hamas di Gaza terus berlanjut, dan perang di sana kini memasuki pekan ke-15.

Setidaknya 891 warga Palestina telah tewas akibat pemboman Israel sejak Minggu lalu, sehingga menambah jumlah korban tewas di sana sejak 7 Oktober menjadi lebih dari 25.000, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Di pihak Israel, sembilan tentara tewas dalam periode yang sama, sehingga total korban tewas dalam pertempuran menjadi 189 orang.

Israel mengintensifkan serangannya di kota selatan Khan Younis pekan ini, sementara pasukannya sudah mencapai titik terjauh di selatan sejak dimulainya perang, kata militer Israel.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan konflik bisa berlanjut hingga tahun 2025, seperti dilaporkan TV Israel minggu ini.

Baca juga:

Israel juga dilanda serangan aksi penabrakan mobil dan penikaman pada hari Senin, yang menyebabkan polisi menangkap dua tersangka warga Palestina dari kawasan pendudukan Tepi Barat.

Serangan yang dipuji Hamas itu menewaskan seorang perempuan dan melukai 17 orang lainnya.

Ini adalah salah satu serangan pertama di Israel sejak dimulainya perang Gaza, sehingga meningkatkan kecemasan di kalangan warga Israel yang masih belum pulih dari serangan tanggal 7 Oktober.

Map showing Israel and highlighting Khan Younis in Gaza and the West Bank BBC

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat bersamaan dengan perang.

Serangan udara Israel di sana pada hari Rabu menewaskan sembilan orang Palestina, kata petugas medis.

Israel mengatakan setidaknya lima orang tewas yang disebut berencana melakukan serangan dalam waktu dekat.


PASUKAN KOALISI DI IRAK

Rudal-rudal ditembakkan ke pangkalan udara yang digunakan oleh pasukan koalisi pimpinan AS di Irak barat pada hari Sabtu (20/01), melukai beberapa personel militer AS, kata Komando Pusat AS.

Kelompok milisi yang didukung Iran diduga berada di balik serangan itu.

Pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan AS dan koalisi di Irak dan Suriah timur laut telah diserang puluhan kali oleh kelompok milisi yang didukung Iran dalam beberapa bulan terakhir, sehingga memicu pembalasan AS.

Serangan-serangan tersebut dipandang sebagai bagian dari konflik tidak langsung Iran dengan AS, di mana Iran dapat menyerang aset-aset AS dari jarak jauh.

Sekitar 3.400 personel koalisi berada di Irak dan Suriah sebagai bagian dari upaya mencegah kebangkitan kelompok ISIS, yang masih beroperasi di wilayah tersebut.


SERANGAN-SERANGAN DI WILAYAH LAIN

Serangan yang dilakukan oleh satu negara terhadap negara lain juga terjadi di tempat lain di Timur Tengah pada pekan ini.

Turki melancarkan serangan udara terhadap kelompok milisi Kurdi di Irak utara dan aliansi milisi Kurdi yang didukung AS di Suriah utara pada Senin, kata kementerian pertahanannya.

Serangan terbaru ini adalah bagian dari konflik berdarah selama puluhan tahun antara Turki dan kelompok bersenjata Kurdi yang oleh Turki dianggap sebagai organisasi teroris.

Salah satu serangan dilaporkan mengenai satu bangunan penjara yang menampung lebih dari 3.000 tahanan ISIS.

Ada juga serangan udara yang jarang terjadi oleh militer Yordania yang melintasi perbatasannya dengan Suriah.

Sepuluh orang, termasuk anak-anak, dilaporkan tewas.

Diperkirakan mereka menargetkan kelompok penyelundup narkoba.

Kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran di Suriah dituduh oleh Yordania menyelundupkan amfetamin Captagon ke wilayahnya dan negara-negara Teluk Arab.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada