Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Gurun Sahara dilanda banjir untuk pertama kali dalam setengah abad

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Gurun Sahara, tepatnya di Maroko Tenggara, dilanda banjir setelah hujan selama dua hari. Volume air saat hujan tersebut setara dengan curah hujan selama lebih dari satu tahun. Associated Press
Hujan—yang volume airnya setara dengan curah hujan selama lebih dari satu tahun—turun dalam dua hari sekaligus sehingga menyebabkan banjir di Gurun Sahara, tepatnya di Maroko Tenggara.

Gurun Sahara di Maroko tenggara dilanda banjir untuk pertama kalinya dalam 50 tahun.

Banjir langka ini disebabkan hujan deras selama dua hari, yang volume airnya setara dengan curah hujan selama lebih dari satu tahun.

Baca juga:

"Sudah 30 hingga 50 tahun sejak kami mengalami hujan sebanyak ini dalam waktu yang sesingkat ini," kata Houssine Youabeb, seorang pejabat badan meteorologi Maroko kepada Associated Press.

Sahara adalah gurun panas terbesar di dunia. Areanya terbentang di belasan negara di Afrika, termasuk Maroko.

 Foto ini menunjukkan hujan telah membentuk sejumlah danau di Gurun Sahara. Associated Press
Hujan deras di Gurun Sahara dapat mengubah pola cuaca di wilayah tersebut dalam beberapa bulan mendatang. Foto ini menunjukkan hujan telah membentuk sejumlah danau di Gurun Sahara.

Maroko Tenggara merupakan salah satu tempat terkering di dunia dan jarang mengalami hujan pada akhir musim panas.

Baca juga:

Di Tagounite, sebuah desa sekitar 450 kilometer di selatan ibu kota Rabat, curah hujan tercatat mencapai lebih dari 100 milimeter dalam 24 jam.

Ahli meteorologi mengategorikan hujan yang jarang terjadi tersebut sebagai badai ekstratropis.

Pemicunya, menurut badan meteorologi Maroko kepada Associated Press, adalah udara yang mengandung banyak uap air. Udara tersebut mendorong penguapan dan menciptakan lebih banyak badai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:

Sejumlah citra satelit milik NASA menunjukkan danau yang terletak antara Kota Zagora dan Kota Tata telah terisi air. Padahal, sebelum hujan terjadi, danau itu mengering selama 50 tahun terakhir.

Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), siklus air di seluruh dunia berubah lebih sering.

Baca juga:

Gurun Sahara di Desa Merzouga, Maroko tenggara, sebelum dilanda banjir. Getty Images
Gurun Sahara di Desa Merzouga, Maroko tenggara, sebelum dilanda banjir.

"Akibat meningkatnya suhu, siklus hidrologi menjadi lebih cepat," kata Celeste Saulo, Sekretaris Jenderal WMO, dalam sebuah konferensi pers.

"Siklus ini juga menjadi lebih tidak menentu dan tidak dapat diprediksi. Kita kemudian menghadapi masalah yang semakin besar, baik terlalu banyak air maupun terlalu sedikit air."

Seiring dengan semakin seringnya kejadian cuaca ekstrem akibat pemanasan global, para ilmuwan memperkirakan bahwa badai serupa dapat terjadi di Sahara pada masa mendatang.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada