Presiden AS Donald Trump telah mendarat di Cina untuk kunjungan yang cenderung menitikberatkan pada masalah perdagangan dan ketegangan di semenanjung Korea.
Sebelumnya, dalam pidato di hadapan anggota parlemen Korea Selatan, Trump mendesak Cina untuk memutuskan hubungan dengan Korea Utara.
Trump berada di Cina sebagai bagian dari tur kelima negara di Asia. Dia juga telah mengunjungi Jepang.
- Trump tak mampir ke Indonesia: Panduan kecil tentang kunjungan Trump ke Asia
- Pimpinan militer AS: Invasi darat 'satu-satunya cara' hancurkan nuklir Korut
- Tiba di Jepang, Trump peringatkan "jangan remehkan kesungguhan AS"
Sebelum mendarat di Beijing, Trump berulangkali memuji Xi, dengan mengatakan dirinya ingin bertemu dengan presiden Cina setelah "kemenangan politiknya yang besar".
Xi Jinping baru saja mengkonsolidasikan kekuasaannya dalam kongres Partai Komunis Cina, yang menurut analis, akan membuatnya tidak mungkin berkompromi dengan Trump.
Walaupun memuji Xi, tidak bisa dipungkiri ada ketegangan antara kedua pemimpin tersebut, seperti yang ditunjukkan Trump dengan mengkritik Cina atas kebijakan perdagangannya yang dianggap tidak adil.
Selama di Cina, Presiden AS dan istrinya Melania dijadwalkan untuk mengunjungi Kota Terlarang, yang selama berabad-abad menjadi pusat kekaisaran Cina, diikuti dengan acara minum teh di sore hari.
Saat berada di Korea Selatan, Donald Trump di hadapan anggota parlemen Korsel, telah mengeluarkan semacam peringatan kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
"Jangan meremehkan kami," katanya. Seraya menyebut Kim, Trump berkata "senjata yang Anda miliki tidak membuat Anda lebih aman".
Trump kemudian mendesak negara-negara lain bergabung untuk menghentikan kebijakan dan tindakan Pyongyang.
Rentetan uji coba rudal bertenaga nuklir oleh Pyongyang menjadi isu utama kunjungan Trump ke Asia.
Walaupun ditentang PBB, Korut terus menggelar uji coba nuklir, termasuk yang keenam dan terbesar pada Setember lalu.
Di hadapan anggota parlemen Korsel, Trump langsung mempertanyakan kebijakan dan tindakan Kim Jong-un dengan program uji coba nuklirnya. Dia kemudian mendesak semua itu diakhiri.
Dia juga merujuk pada pendiri negara Korea Utara dan kakek Kim, Kim Il-sung. "Korea Utara bukanlah surga yang diramalkan oleh kakek Anda. Ini adalah neraka."
Tapi Trump juga sepertinya mengulangi tawarannya agar masalah itu diselesaikan di meja perundingan, dengan mengatakan "terlepas dari setiap kejahatan yang Anda lakukan ... kami akan menawarkan jalan bagi masa depan yang lebih baik".