Seorang migran anak asal El Salvador meninggal dalam tahanan Amerika tahun lalu, dalam sebuah kasus yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, yang membuat total jumlah migran anak yang meninggal dalam tahanan menjadi enam orang dalam delapan bulan terakhir.
Anak ini memiliki sejarah penyakit jantung bawaan dan meninggal bulan September tahun lalu di sebuah rumah sakit di Nebraska, menurut pihak berwenang.
Nama, kapan dan bagaimana ia masuk ke Amerika tidak diungkapkan kepada publik.
Sementara itu Partai Demokrat menuntut agar ada penyelidikan terhadap kematian-kematian ini.
Presiden Donald Trump telah berjanji untuk memberantar imigrasi ilegal di perbatasan Amerika - Meksiko di tengah meningkatnya jumlah orang yang mencoba melintasi batas dalam beberapa bulan terakhir.
Ia berulang kali mengkritik Demokrat karena mementang rencana kebijakannya soal imigrasi dan mengumumkan krisis nasional imigrasi dan pembangunan dinding perbatasan.
Apa yang diketahui tentang kasus ini?
Gadis El Salvador ini diketahui dirawat di fasilitas kesehatan di Office of Refugee Resettlement di San Antonio, Texas, dan berada dalam keadaan "rapuh secara medis" pada tanggal 4 Maret 2018, mata Mark Weber, juru bicara Department of Health and Human Services (HHS) yang menyediakan perawatan bagi anak yang tak ditemani orang dewasa.
Seiring dengan prosedur operasi yang diketahui, gadis ini mengalami koma. Sesudah dibolehkan meninggalkan rumah sakit, ia dibawa ke fasilitas perawatan di Phoenix, Arizona.
Pada tanggal 26 September, ia ditransfer ke fasilitas perawatan di Omaha, Nebraska agar "lebih dekat dengan keluarganya". Ia meninggal tiga hari kemudian.
Pihak berwenang tak diwajibkan untuk mengumumkan kematian ini kepada publik. Kasus ini menandai kematian pertama migran anak dalam tahanan pemerintah federal sejak tahun 2010.
Bicara kepada CBS News, anggota Kongres asal Partai Joaquin Castro menuduh pemerintah telah menyembunyikan kematian itu.
"Memalukan bahwa seorang anak telah mati dalam tahanan pemerintah dan pemerintahan Trump tidak memberitahukan kepada siapapun," kata Castro yang bicara tentang "kematian beruntun" di kawasan perbatasan.
Menulis di Twitter sesudah kematian anak itu diumumkan, Trump mengatakan "Demokrat tidak ingin memperbaiki kelemahan di perbatasan. Mereka tak ingin memperbaiki apapun. Buka perbatasan dan kriminalitas!"
Kasus lainnya?
Pada hari Senin 20/05, Carlos Gregorio Hernández Vásquez anak asal Guatemala meninggal di pusat tahanan di Texas. Penyebab resmi kematian belum diumumkan.
Komisioner di Customs and Border Protection (CBP) John Sanders mengatakan bahwa pihaknya "berduka akibat kematian tragis pemuda ini" dan mereka "berkomitemen terhadap kesehatan dan perlakuan yang manusiawi" bagi siapapun di dalam tahanan.
Anak-anak yang meninggal lagi adalah Wilmer Josué Ramírez Vásquez, dua tahun; Juan de León Gutiérrez, 16 tahun dan; Felipe Alónzo-Gomez, delapan tahun; Jakelin Caal Maquin, tujuh tahun berasal dari Guatemala.
Kaukus Hispanik di Kongres yang beranggotakan 38 anggota parlemen menuntut adanya penyelidikan federal terhadap kematian anak-anak dan tahanan di wilayah perbatasan.