Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Benarkah berpikir positif membuat kita hidup lebih lama?

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Monty Python in The Life of Brian Getty Images
Monty Python mungkin ada benarnya....

Tampaknya Monty Python benar menasihati kita untuk melihat segala sesuatu dari sisi baiknya - sebuah penelitian menunjukkan mereka yang optimis hidup lebih lama.

Para peneliti di Amerika Serikat menemukan orang-orang yang optimis lebih mungkin untuk memiliki "umur panjang" - masa hidup mereka bisa sampai 85 tahun atau lebih.

Baca Juga:

Mereka mengatakan, orang yang optimis lebih mudah mengendalikan emosi mereka dan terlindungi dari efek stres.

Dan orang-orang pesimis bisa mendapat manfaat dengan melakukan hal-hal seperti membayangkan masa depan yang semuanya berjalan dengan baik.

Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok yang direkrut untuk studi yang berbeda -70.000 perempuan untuk studi kesehatan perawat dan 1.500 pria dalam studi kesehatan veteran.

Baca Juga:

Dalam penelitian ini, tingkat optimisme mereka diukur, termasuk kesehatan mereka secara keseluruhan.

Mereka juga ditanya tentang olahraga dan diet, serta berapa banyak mereka merokok dan minum alkohol.

Rata-rata, pria dan perempuan memiliki umur 11-15% lebih lama, dan secara signifikan lebih mungkin hidup sampai usia 85 tahun dibandingkan dengan kelompok yang tidak optimis.

Meski studi itu mempelajari tentang faktor-faktor risiko penyakit dan kematian dini, namun, belum banyak diketahui apa yang oleh para peneliti sebut sebagai "faktor psikososial positif" yang dapat memungkinkan penuaan yang sehat.

Lewina Lee, profesor psikiatri di Fakultas Kedokteran Universitas Boston yang menjadi peneliti dalam penelitian ini mengatakan "temuan kami berbicara tentang kemungkinan bahwa meningkatkan rasa optimisme dapat membuat umur lebih panjang dan penuaan yang sehat."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bukti dari uji coba menunjukkan bahwa intervensi, seperti membayangkan masa depan di mana semuanya berjalan dengan baik, atau terapi perilaku kognitif yang lebih intensif, dapat meningkatkan optimisme."

Kendati begitu, mengapa orang-orang optimis tampak lebih mungkin hidup lebih lama masih diperdebatkan, katanya.

Older couple looking happy Getty Images

"Perilaku sehat dan tingkat depresi yang lebih rendah hanya menjelaskan sebagian temuan kami.

"Bukti awal dari penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang lebih optimis cenderung memiliki tujuan dan kepercayaan diri untuk mencapainya, lebih efektif dalam penyelesaian masalah, dan mereka mungkin lebih baik dalam mengatur emosi mereka selama situasi yang penuh tekanan," tambahnya.

Prof Bruce Hood, ketua psikologi perkembangan dalam masyarakat di Universitas Bristol, menjalankan kursus yang disebut "ilmu kebahagiaan".

Dia mengatakan penelitian ini mendukung bukti yang ada tentang manfaat berpikir positif.

Dia menambahkan: "Saya pikir salah satu mekanisme penyebabnya, bisa jadi optimis mengatasi stres dengan lebih baik, dan ini bisa dengan menghindari ruminasi tentang pengalaman yang negatif.

"Stres berdampak pada sistem kekebalan tubuh dan karenanya ada kemungkinan hal ini berarti bahwa orang yang optimis dapat mengatasi infeksi dengan lebih baik.

"Sejumlah penelitian juga mengaitkan stres dengan telomer yang lebih pendek, komponen kromosom yang dikaitkan dengan penuaan sel dan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker."

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada