Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Terusan Suez dihalangi kapal kontainer raksasa, harga minyak naik

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Terusan Suez EPA
Kapal seberat 200.000 ton itu tersangkut di tengah angin kencang.

Kapal kontainer raksasa sepanjang empat lapangan sepak bola tersangkut di Terusan Suez, Mesir, memblokir salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia.

Puluhan kapal terjebak, menanti kapal penyelamat untuk membebaskan kapal sepanjang 400m itu, yang melenceng dari jalurnya karena angin kencang.

Baca juga:

Mesir telah membuka kembali saluran lama di terusan itu untuk mengalihkan beberapa lalu lintas sampai kapal kontainer yang terdampar itu dapat bergerak lagi.

Kejadian ini telah mengakibatkan kenaikan harga minyak di pasar internasional.

Harga minyak mentah di bursa berjangka global pada Rabu (24/3) naik enam persen setelah para pelaku pasar berjaga-jaga atas dampak gangguan di Terusan Suez itu, ungkap AFP.

Baca juga:

Sekitar 12% perdagangan di dunia melewati Terusan Suez, yang menghubungkan Mediterania ke Laut Merah dan menyediakan jalur laut terpendek antara Asia dan Eropa.

Kapal Ever Given, terdaftar di Panama dan dioperasikan oleh perusahaan perkapalan Evergreen, sedang dalam perjalanan menuju kota pelabuhan Rotterdam di Belanda dari China, dan bergerak ke utara melewati kanal untuk sampai ke Mediterania.

View across the deck of a container ship entering the Suez Canal, Egypt, (with the city of Suez at upper right) Science Photo Library

Kapal berbobot 200.000 ton itu, dibangun pada 2018 dan dioperasikan oleh perusahaan transportasi Taiwan Evergreen Marine, kandas dan tersangkut dalam posisi miring sekitar pukul 07:40 waktu setempat pada hari Selasa (23/03).

Dengan panjang 400m dan lebar 59m, kapal tersebut menghalangi jalur kapal lain yang kini terjebak dalam antrean di kedua arah.

Perusahaan yang mengelola kapal peti kemas itu, Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM), membantah laporan sebelumnya bahwa sebagian kapal telah diapungkan kembali.

Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan "prioritas jangka pendeknya ialah mengapungkan kembali kapal dan melanjutkan lalu lintas laut di Terusan Suez dengan selamat".

Para ahli memperingatkan bahwa prosesnya dapat memakan waktu berhari-hari.

Graphic showing the blockage in the Suez Canal BBC

Reuters, mengutip sumber-sumber lokal, mengatakan setidaknya ada 30 kapal yang terjebak di sebelah utara Ever Given, dan tiga di selatan.

Evergreen Marine mengatakan kapal tersebut "diduga dihantam angin kencang secara tiba-tiba, yang menyebabkan lambung kapal menyimpang ... dan secara tidak sengaja menabrak dasar laut dan kandas".

BSM mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa semua kru "aman dan diketahui keberadaannya", tanpa ada laporan cedera.

Delapan kapal tunda sedang bekerja untuk mengapungkan kembali Ever Given, dan para penggali di darat telah memindahkan pasir dari tempatnya tersangkut ke sisi tepi kanal.

Dr Sal Mercogliano, seorang sejarawan maritim yang berbasis di AS, mengatakan kepada BBC bahwa insiden seperti ini jarang terjadi, namun dapat mengakibatkan "konsekuensi besar bagi perdagangan global".

Kekhawatiran bahwa pemblokiran dapat menghambat pengiriman minyak mentah membuat harga minyak naik 4% di pasar internasional pada hari Rabu, lansir Reuters.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Badan intelijen energi Kpler mengatakan bahwa lebih dari 20 kapal tanker minyak yang membawa minyak mentah dan produk olahannya terdampak oleh kemacetan tersebut.

Graphic of the Ever Given BBC

"Ini adalah kapal terbesar yang pernah kandas di Terusan Suez," katanya, seraya menambahkan bahwa kapal itu tersangkut di tanggul dan akan kehilangan tenaga dan kemampuan mengemudinya.

"Jika mereka tidak dapat membebaskannya ... saat air pasang, mereka harus mulai menurunkan kargo."

Julianna Cona, yang mengatakan dia berada di atas kapal lain yang terletak tepat di belakang Ever Given, menulis di Instagram : "Kapal di depan kami kandas saat melewati kanal dan sekarang tersangkut dalam keadaan menyamping, sepertinya kami tidak akan ke mana-mana sebentar. ... "

Analisis Theo Legett, koresponden bisnis BBC News

Terusan Suez adalah arteri perdagangan dunia, yang menghubungkan Mediterania dengan Laut Merah, dan menyediakan jalan bagi kapal untuk melintas antara Asia dan Timur Tengah dan Eropa. Alternatif utamanya, jalur melewati Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika, membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.

Rata-rata hampir 50 kapal melewati kanal tersebut setiap hari, meski kadang-kadang jumlahnya bisa jauh lebih tinggi - mencakup sekitar 12% dari perdagangan dunia. Ini sangat penting sebagai jalan untuk minyak dan gas alam cair, memungkinkan pengiriman dari Timur Tengah ke Eropa.

Maka dari itu, skenario mimpi buruk adalah pemblokiran rute penting ini - persis seperti yang sekarang terjadi dengan kandasnya Ever Given.

Pertanyaannya sekarang adalah berapa lama rute tersebut akan tidak bisa dilalui, karena penundaan yang lama akan menimbulkan masalah serius bagi pengirim barang, menunda pengiriman barang dan bahan bakar.

Pada kasus ini, berbagai laporan menunjukkan bahwa lalu lintas dapat kembali berjalan seperti semula dengan relatif cepat, sehingga dampaknya akan terbatas, meskipun sudah terjadi kenaikan harga minyak.

Bagaimanapun insiden tersebut telah menunjukkan apa yang bisa salah ketika generasi baru kapal ultra-besar seperti Ever Given harus melewati batas kanal yang relatif sempit.

Meskipun sebagian dari kanal itu diperluas sebagai bagian dari program modernisasi besar di pertengahan dekade terakhir, ia tetap sulit untuk dinavigasi - dan kecelakaan bisa saja terjadi.


Kapal Ever Given memiliki kapasitas untuk membawa 20.000 kontainer pengiriman berukuran 20 kaki, menurut kantor berita Reuters.

Hampir 19.000 kapal melewati kanal pada tahun 2020, menurut Otoritas Terusan Suez - rata-rata 51,5 kapal per hari.

Pada 2017, sebuah kapal kontainer Jepang memblokir kanal setelah kandas menyusul laporan tentang masalah mekanis. Otoritas Mesir mengerahkan kapal tunda dan kapal itu mengapung kembali dalam beberapa jam.

Suez Canal. [ 1869 waterway first opened ],[ 2015 canal expanded to include a 22 mile parallel channel ],[ 120 miles long ],[ 205 m wide ],[ 24 m deep ], Source: Source: Suez Canal Authority, Image: A container ship sailing through Egypt's Suez Canal on 17 November 2019

Terusan Suez melintasi Tanah Genting Suez di Mesir - sebidang tanah di antara Mediterania dan Laut Merah. Kanal ini memiliki panjang 193 km dan memiliki tiga danau alami.

Pada 2015, pemerintah Mesir membuka perluasan besar kanal yang memperdalam jalur air utama dan menyediakan saluran sepanjang 35 km yang paralel dengannya.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada