India diterjang 'tsunami Covid' dalam beberapa hari terakhir. Sedemikian melonjaknya kasus-kasus Covid-19, berbagai rumah sakit dari New Delhi hingga pelosok daerah menolak pasien karena kehabisan oksigen dan ranjang.
Kekurangan oksigen juga dialami ambulans-ambulans sehingga semakin sulit bagi sejumlah keluarga untuk membawa sanak saudara mereka ke rumah sakit, itu pun jika ada ranjang di rumah sakit.
Di Delhi, khususnya, situasi sangat akut mengingat banyak orang meninggal dunia di rumah sakit karena kekurangan oksigen.
Berbagai rumah sakit juga harus menolak calon pasien karena tidak ada ranjang lagi yang tersedia. Kondisi ini diperparah oleh semakin letihnya para tenaga kesehatan.
Baca juga:
- Kasus Covid di India mencapai 332.000 sehari, Indonesia hentikan visa bagi WNA dari India
- Covid-19 'mengganas' di India: WNI bercerita soal warga kasta atas yang 'merasa boleh langgar protokol kesehatan'
- Foto viral di balik cerita pilu seorang ibu yang putranya meninggal dunia setelah ditolak rumah sakit
Krematorium juga kewalahan
Dampak melonjaknya kasus-kasus Covid-19 juga tampak dari berbagai krematorium di India. Banyak keluarga harus menunggu berjam-jam untuk melakukan upacara pelepasan jenazah. Kemudian, karena beberapa kota kekurangan tempat, kremasi massal pun diselenggarakan.
Baca juga:
- Krematorium India kewalahan akibat lonjakan kematian akibat Covid, ‘Orang-orang harus menunggu di luar bersama mayat kerabat mereka'
- Gelar ritual massal keagamaan dan pawai politik, India dilanda ‘tsunami Covid’ - 230.000 kasus dalam sehari
Para wartawan di berbagai kota mempertanyakan angka resmi kematian. Mereka kerap menghabiskan waktu berhari-hari berada di luar krematorium menghitung jumlah orang yang meninggal dunia. Estimasi mereka menunjukkan angka kematian di beberapa kota mencapai 10 kali lipat lebih tinggi dari yang dilaporkan pemerintah.
Pekan lalu, BBC Gujarat melaporkan sebuah krematorium di Kota Surat beroperasi sedemikian lama sampai sebagian cerobongnya meleleh karena panas. Namun, para pejabat belum merevisi jumlah resmi kematian.
Semua foto dilindungi hak cipta