Ilmuan dari badan antariksa AS (NASA) bersuka cita dengan sampel bebatuan di Planet Mars yang diambil robot penjelajah Perseverance pekan lalu. Mereka menggerakkan robot untuk mengambil sampel kedua.
Perseverance mengebor inti batu seukuran jari telunjuk pada 6 september lalu, dan mengulangi prosedur tersebut beberapa hari kemudian.
Para ilmuan meyakini batu yang ditargetkan ini berasal dari gunung berapi, yang berarti bisa ditentukan usianya secara akurat.
Batu ini juga mengandung garam, yang menunjukkan perubahan air, dan memunculkan kemungkinan adanya kehidupan.
Atau, setidaknya, potensi kehidupan di masa lalu.
Tidak selalu ada kehidupan di tempat yang ada H₂O tetapi sulit dibayangkan bagaimana organisme bisa hidup tanpa unsur itu.
Baca Juga:
- Foto-foto menakjubkan 100 hari pertama penjelajahan wahana 'seukuran mobil' di Planet Mars
- Apakah manusia yang ‘membawa’ kehidupan ke Planet Mars?
- Mengungkap misteri hilangnya air di Planet Mars
Robot Perseverance dikirim ke area Kawah Jezero di Mars, karena tampaknya memiliki lingkungan pendukung yang layak huni miliaran tahun lalu.
Citra satelit menunjukkan sebuah danau pernah ada di kawah dengan lebar 45km itu.
Di bagian barat kawah, terdapat endapan sungai dan jalur-jalurnya yang luas.
Periode di mana kawasan air ini ada, sekarang dipersempit oleh sampel bebatuan yang baru saja diambil.
Lempeng yang ditargetkan, dijuluki "Rochette" berada di permukaan Jezero dan dengan demikian diharapkan bisa mewakili lapisan paling tua di kawah tersebut.
Jika mineral dalam sampel yang diambil ini diketahui umurnya, maka akan diperkirakan "tidak lebih tua dari pada" usia danau.
Garam - kemungkinan kalsium silfat atau kalsium fosfat - sangat menarik, karena hampir pasti berisi inklusi kecil, atau gelembung, dari air.
"Garam adalah mineral yang bagus untuk mengawetkan tanda-tanda kehidupan purba di Bumi, dan kami harap hal yang sama terjadi pada sampel bebatuan di Mars," jelas wakil proyek Perseverance, Dr Katie Stack Morgan.
Tentu saja, untuk melakukan penyelidikan ini, sampel itu perlu dikirim kembali ke Bumi terlebih dahulu.
Rencana Nasa (dalam kerjasama dengan badan antariksa Eropa) adalah memerintahkan Perseverance untuk mengumpulkan lebih dari dua puluh bebatuan inti selama dua tahun ke depan, dan mengemasnya dalam tabung titanium tertutup.
Perseverance akan hinggap sejenak di permukaan Jezero untuk misi selanjutnya, memunguti sampel bebatuan untuk diangkut ke Bumi sebelum tahun 2030.
"Karena ... potensi nilai sains yang tinggi, kami memutuskan untuk mendapatkan dua sampel di Rochette," kata Dr Stack Morgan kepada wartawan.
"Tim ilmuan [Perseverance] berencana untuk menempatkan satu atau dua sampel yang sama. Dan untuk memastikan masing-masing sampel sejenis ini selengkap mungkin, kami memiliki strategi untuk mendapatkan dua sampel di masing-masing lokasi prioritas tertinggi.
Untuk mencapai lokasi bebatuan Rochette, Perseverance berjalan sekitar 2,2km (1,4 mil) dari titik pendaratannya, bulan Februari.
Saat ini, ia sedang menuju ke barat di sepanjang punggung bukit yang sedikit terangkat ke lokasi yang disebut sebagai "Séítah Selatan" di mana inti bebatuan selanjutnya akan diambil.
Di sisi lain, robot ini dilacak oleh sebuah helikopter mini bernama Ingenuity, yang memantau permukaan tanah di depannya.
Pada titik tertentu, para ilmuan menginginkan robot beroda ini bergerak ke utara ke tempat sedimen sungai dan jalur-jalurnya paling tampak, dan tempat di mana kemungkinan menemukan jejak-jejak kehidupan masa lalu paling besar.
Baca juga:
- Apakah manusia akan berhasil membangun peradaban di luar angkasa?
- Pembangkit listrik luar angkasa, bagaimana cara kerjanya?
Meenakshi Wadha adalah ilmuan yang menangani pengembalian sampel dari Mars. Dia mengatakan, inti yang diambil dari Rochette memiliki namanya sendiri "Montdenier" (6 September) dan "Montagnac" (8 September).
"Saya tidak melebih-lebihkan pentingnya sampel bebatuan yang dikumpulkan oleh Perseverance. Ini merupakan pencapaian yang benar-benar bersejarah - bebatuan inti yang dikumpulkan pertama kali di daratan planet lain. Ini luar biasa.
"Dua inti bebatuan ini sekarang mewakili awal pengambilan sampel dari Mars.
Saya berimpi memiliki sampel yang berasal dari Mars untuk dianalisis di lab saya sejak masih mahasiswa pascasarjana. Dan skerang, ini benar-benar terasa nyata."
Pencarian sampel dari Mars: Ilustrasi panduan
Klik di sini untuk melihat cara NASA dan ESA akan membawa bebatuan Planet Mars ke Bumi.